Vatican City (ANTARA News) - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Senin (24/10) mendadak mengunjungi Paus Fransiskus, yang meminta kepala negara itu berjuang untuk meringankan penderitaan rakyatnya serta berunding dengan oposisi untuk menyelesaikan krisis di negaranya.

Pertemuan pribadi berlangsung petang hari dilakukan karena situasi "mengkhawatirkan" di Venezuela yang "sangat membebani seluruh penduduk" menurut pernyataan Vatikan.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa Paus mendesak Maduro "dengan berani mengambil jalan dialog tulus dan konstruktif untuk meringankan penderitaan rakyat, yang kebanyakan miskin, dan menciptakan iklim yang mendorong pembaruan kepaduan sosial yang bisa membuat rakyat melihat masa depan dengan harapan."

Meski kaya minyak, Venezuela terpuruk dalam krisis ekonomi, sehingga banyak orang yang tidak bisa makan cukup karena pasokan pangan kurang dan harganya melambung.

Maduro sedang dalam perjalanan ke negara-negara penghasil minyak dan keberadaannya di Italia pertama muncul dalam pernyataan Vatikan.

Pertemuan dengan Paus terjadi setelah pengumuman bersama di Caracas menyatakan pemerintah dan oposisi menggelar pembicaraan Minggu. Tidak jelas apakah Maduro menghadiri pertemuan itu.

Venezuela menyaksikan kebuntuan politik dan protes sejak penangguhan desakan referendum untuk melengserkan Maduro.

Oleh sebagian penentangnya, Maduro (53) dinilai telah berganti haluan menuju kediktatoran dengan meminggirkan kongres pimpinan oposisi, memenjarakan lawan dan condong pada otoritas peradilan dan pemilihan untuk membatalkan referendum menurut warta kantor berita Reuters. (Uu.M007)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016