Jakarta (Antara) - Pemerintah menyerap dana Rp11,62 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp15,3 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang ini memenuhi jumlah indikatif Rp12 triliun dan target maksimal Rp18 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12170804 mencapai Rp1,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,99421 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Agustus 2017 ini mencapai Rp2,2 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi dengan tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,85 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,38 persen.

Untuk seri FR0059, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,03968 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2027 ini mencapai Rp8,75 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7 persen ini mencapai 6,98 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 10 persen.

Untuk seri FR0073, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,40879 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2031 ini mencapai Rp1,34 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen ini mencapai 7,38 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,6 persen.

Untuk seri FR0072, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,59937 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2036 ini mencapai Rp2,49 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,75 persen.

Untuk seri FR0067, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,73061 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Februari 2044 ini mencapai Rp0,49 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen ini mencapai 7,65 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016