Mosul/Baghdad, Irak (ANTARA News) - Pasukan elite Irak menghentikan sementara gerak majunya ke Mosul setelah mendekati sisi timur kota ini, Selasa waktu setempat, untuk menunggu pasukan lain mendekati benteng pertahanan terakhir ISIS di Irak itu.

Pada hari kesembilan ofensif ke Mosul, pasukan pemerintah Irak dan pejuang Peshmerga Kurdi masih berada di bagian terluar dari sisi utara Mosul yang telah menjadi sasaran operasi militer terbesar Irak dalam satu dekade terakhir.

Pasukan pertama yang mendekat ke Mosul yang sudah berjarak dua kilometer dari Mosul yang menjadi kota kedua terbesar di Irak itu adalah pasukan elite Irak didikan AS bernama resmi Dinas Kontra Terorism (CTS) yang juga sering disebut "Divisi Emas".

Tentara-tentara dari CTS bergerak dari sisi timur dengan mengusir ISIS dari sebuah kota Kristen yang sudah dikosongkan penduduknya sejak ISIS merampas kota ini pada 2014.

Pertempuran berikutnya akan jauh lebih sulit dan mematikan karena kehadiran warga sipil. Sekitar 1,5 juta penduduk kota ini masih berada di dalam Mosul.

Juru bicara komisi HAM PBB Rupert Colville belum lama ini mengatakan laskar-laskar ISIS telah membunuh lusinan orang di sekitar Mosul pekan lalu. 70 mayat ditemukan di desa Tuloul Naser, sebelah selatan Mosul. IIS juga mengeksekusi 50 bekas perwira polisi di luar kota Mosul dua hari lalu, demikian Reuters.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016