Secepatnya saya akan membongkar beton jalan di gerbang masuk Hotel Topas
Bandung (ANTARA News) - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan akan membongkar beton jalan di gerbang masuk Hotel Topas di Jalan dr. Djundjunan Kota Bandung yang ikut andil mengakibatkan banjir di kawasan jalan itu.

"Secepatnya saya akan membongkar beton jalan di gerbang masuk Hotel Topas. Dalam satu dua hari ke depan beton itu akan dibongkar," kata Emil seusai acara Forum Nasional replikasi Inovasi Pelayanan Publik di Pusdai Kota Bandung, Rabu.

Tembok beton yang dipasang untuk jalan gerbang masuk hotel itu menurut Emil telah mengakibatkan saluran air di sana menjadi lebih kecil sehingga pada saat debit air tinggi meluber ke Jalan Junjunan atau Pasteur seperti yang terjadi Senin (26/10).

Selain itu ia telah mempersiapkan teknologi tol air yang diharapkan bisa memaksimalkan aliran air dari sejumlah lokasi di Kota Bandung.

"Teknologi tol air ini sebelumnya sudah dilakukan sekitar dua bulan di daerah jalan Gede Bage. Teknologi ini juga akan diaplikasikan di Jalan Pagarsih dan Jalan Junjunan," katanya.

Ia menuturkan Pemerintah Kota Bandung sudah melakukan berbagai upaya antisipasi banjir dengan memperbaiki saluran air dan pengerukan sedimentasi di berbagai wilayah di Kota Bandung.

"Kita bicara situasi dan ilmiah. Kalau bicara situasi, kami Pemkot Bandung sudah meminta maaf terkait banjir yang terjadi dan secara ilmiah saya juga kurang paham karena selama berbulan-bulan Bandung tidak pernah banjir, padahal tiap dua minggu tim pembersihan rutin membersihkan gorong-gorong," katanya.

Ia menyebutkan telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan perbaikan saluran air termasuk di Jalan Pagarsih yang Senin lalu juga dilanda banjir.

"Kami sudah bikin saluran air dia meter, dua saluran, tapi masih banjir. Debit airnya begitu besar," kataya.

Pria yang akrab disapa Emil itu juga membantah telah mengeluarkan izin-izin pembangunan baru di kawasan Bandung utara. Perizinan pembangunan di kawasan itu adalah perizinan-perizinan lama dari kepemimpinan sebelumnya.

"Selama tiga tahun kepemimpinan saya, tidak ada izin baru yang dikeluarkan untuk kawasan Bandung utara, itu perizinan lama sebelum saya menjabat. Bukan tidak boleh membangun di sana, tapi harus seusai prosedur, rekomendasi harus dari Pemprov Jabar, baru bisa keluar," katanya menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016