Gorontalo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo menetapkan status darurat bencana banjir bandang setelah banjir menggenangi sembilan kecamatan di daerah tersebut, Rabu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Doni Lahatie mengatakan bencana banjir kali ini merendam Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Tolangohula, Tibawa, Asparaga, Bilato, Dungaliyo, Tilango dan Boliyohuto.

Banjir tersebut disebabkan tiga sungai meluap yaitu sungai Marisa, Sungai Bionga dan Sungai Moloopu.

"Warga yang rumahnya terendam banjir mencapai 3.000 kepala keluarga atau sebanyak 15.000 jiwa yang tersebar di sembilan kecamatan dan 20 desa di Kabupaten Gorontalo,"jelas Doni.

Sedangkan untuk langkah evakuasi, BPBD bersama unsur lainnya telah melakukan tindakan di sejumlah tempat yang mengalami banjir terparah seperti di Kecamatan Limboto Limboto Barat dan Tibawa.

"Untuk penyaluran makanan siap saji sudah kita distribusikan, selain membuka dapur umum di sejumlah tempat terdampak banjir," kata Doni Lahatie.

Sementara itu, Wakil Bupati Gorontalo Fadli Hasan mengatakan Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan terus melakukan tindakan tindakan strategis dalam menghadapi bencana banjir.

Hujan yang melanda daerah itu sejak Selasa (25/10) siang hingga sore hari menyebabkan sembilan Kecamatan di Kabupaten Gorontalo terendam banjir hingga lutut orang dewasa.

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016