Nusa Dua (ANTARA News) - Asosiasi Negara-Negara Pesisir Samudra Hindia (IORA) akan menggelar pelatihan bagi sejumlah kelompok usaha skala kecil dan menengah dari Yaman dan Somalia sebagai upaya untuk membangkitkan perekonomian di dua negara miskin yang tengah dilanda konflik tersebut.

"Ini adalah inisiatif kami sebagai upaya membangun kapasitas bagi kedua negara anggota IORA yang tengah bermasalah tersebut," kata Sekretaris Jenderal IORA, K V Baghirat, kepada sejumlah wartawan di Nusa Dua, Rabu.

Yaman adalah salah satu negara paling miskin di pesisir Samudra Hindia yang kemudian diperparah oleh perang saudara selama dua tahun terakhir. Menurut laporan Reuters, Yaman diperkirakan harus mengalami kerugian senilai 14 milyar dolar AS dalam bentuk kerusakan infrastruktur dan kemampuan produksi.

Masih belum jelas bagaimana pelatihan ekonomi yang diusulkan IORA dapat menjadi katalis kebangkitan ekonomi bagi Yaman di tengah kerusakan infrastruktur yang sangat vital sebagai penopang kegiatan usaha.

Somalia juga tengah menghadapi perang saudara selama tujuh tahun terakhir. Konflik berkepanjangan membuat Somalia diklasifikasikan sebagai negara paling tertinggal di dunia dengan pendapatan per kapita hanya sekitar 600 dolar AS per tahun.

"Pelatihan ini akan digelar di negara ketiga yang masih kami rundingkan tempatnya di mana dan kapan," kata Baghirat usai memimpin pertemuan bersama para pejabat senior setara eselon satu dari negara-negara anggota IORA.

"Bisa jadi pelatihan ini akan digelar di Indonesia untuk kelompok usaha perikanan karena Indonesia sudah dikenal luas sebagai negara dengan wilayah laut yang sangat luas," kata Baghirat.

Sebelumnya pada Selasa, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya, menjelaskan bahwa IORA memilih metode pembangunan kapasitas untuk membantu Somalia dan Yaman karena tidak ingin mencampuri urusan politik dalam negeri negara-negara anggotanya.

Pewarta: G.M. Nur Lintang Muhammad
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016