supaya diteliti lebih jauh karena masih simpang siur laporannya
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto memerintahkan penyelidikan tuntas segera digelar untuk kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.

"Saya minta supaya diteliti lebih jauh karena masih simpang siur laporannya, nanti kita tunggu laporan yang resmi," kata Wiranto di Jakarta, Kamis.

Dia mengaku telah menerima laporan kerusuhan di Manokwari itu, sedangkan polisi setempat masih menyelidiki dan akan segera menangkap pelaku penikaman warga Manokwari, Vijay Paus-paus.

Wiranto mengatakan kerusuhan di Manokwari dipicu oleh orang mabuk yang kemudian merusak warung makan, namun penyelidikan lebih lanjut masih terus digelar guna menjernihkan masalah itu.

"Kita selidiki dulu kalau laporannya, itu kan insidental, orang mabok-mabok kemudian merusak warung kemudian terjadi insiden, itu kapan saja bisa terjadi," kata Wiranto.

Rabu malam hingga Kamis dini hari lalu, Manokwari diamuk rusuk yang membuat beberapa orang menjadi korban di mana dua warga ditembak. Komandan Rayon Militer pada Kodim 1703/Manokwari, Mayor TNI Suhargono, pun menjadi korban penganiayaan dalam keributan itu.

"Ada enam orang korban, dua orang terkena tembak satu di antaranya meninggal atas nama Onisimus Rumayon, namun saya yakin, mengatakan bahwa beliau meninggal bukan karena tembakan," kata Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Royke Lumowa di Manokwari, hari ini.

Royke menjelaskan penikaman Vijay bermula saat ia dan beberapa rekannya belum bisa membayar nasi bungkus yang dibelinya. Vijay ditikam setelah sebelumnya dikejar karena dinilai melakukan keributan di warung makan itu.

Kasus penikaman warga kompleks Jalan Serayu itu memicu amarah masyarakat yang meluapkan emosi dengan memblokade sejumlah jalan protokol di Jalan Yossudarso dan Jalan Trikora. Mereka membakar lima sepeda motor patroli dan merusak pos polisi yang tengah dibangun di depan Pasar Sanggeng, Manokwari.

Saat ini, ketertiban di wilayah Sanggeng berangsur membaik.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016