Jakarta (ANTARA News) - Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK) menargetkan dua hingga tiga induk organisasi olahraga akan terakreditasi hingga akhir 2016.

"Kami memprioritaskan induk-induk organisasi olahraga yang masuk dalam Olimpiade. Saat ini kami dalam tahapan sosialisasi kepada seluruh induk organisasi olahraga," kata Anggota BSANK Mulyana selepas pembukaan Sosialisasi Akreditasi Organisasi Olahraga Prestasi dan Rekreasi di Jakarta, Kamis malam.

Mulyana mengatakan induk-induk organisasi olahraga nasional akan mendapatkan sertifikasi akreditasi BSANK dengan nilai A, B, C, atau D. "Nantinya, pemerintah akan melihat akreditasi itu sebelum memberikan bantuan kepada induk organisasi," kata Mulyana.

Hasil akreditasi BSANK, lanjut Mulyana, juga dapat menjadi patokan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menentukan cabang-cabang olahraga yang layak mendapatkan tempat di Pemusatan Olimpiade (Olympic Center) di Cibubur, Jakarta Timur.

"Kami melihat 10 poin untuk menentukan akreditasi antara lain status organisasi, program kerja, visi-misi, serta strukutr organisasi yang rapi," kata Mulyana.

Dalam PON XIX 2016 di Jawa Barat, Badan itu telah melakukan penilaian Standar Penyelenggaraan Pekan Olahraga. Hasilnya, BSANK menilai banyak ketidaksesuaian penyelenggaraan PON XIX Jawa Barat.

BSANK merupakan badan yang anggota-anggotanya terdiri dari praktisi, akademisi, serta masyarakat olahraga. Anggota-anggota BSANK yaitu Anwar Rahman, Sony Teguh Trilaksono, Mulyana, Lily Grieta Karmel, Edi Purnomo, Hari Amirulloh Rahman, Agus Mahendra, Linda Darnela, Hani Hasyim.

BSANK mengundang 60 perwakilan pengurus besar organisasi olahraga prestasi dan olahraga dalam sosialisasi akreditasi di Jakarta. Badan yang bernaung di bawah Kemenpora itu telah menerbitkan kebijakan terkait akreditasi yaitu sistem manajemen mutu serta tata cara akreditasi olahraga, baik untuk cabang-cabang olahraga prestasi maupun cabang-cabang olahraga rekreasi.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016