Mojokerto (ANTARA News) - Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin membuka konggres II Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis malam.

"Apa yang harus saya sampaikan adalah apresiasi yang sebesar-besarnya atas sumbangsih yang diberikan oleh guru dalam peran membantu Indonesia. Dan ini tentu menjadi salah satu visi dari Kemenag itu sendiri," katanya

Ia mengemukakan, kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sudah cukup baik, kualitas beragama juga cukup baik dengan adanya peningkatan kualitas dari guru pengajar yang cukup baik.

"Guru merupakan profesi yang mulia dan dalam rangka itu semua juga meningkatkan kualitas kerukunan beragama yang dari waktu ke waktu semakin membaik," katanya.

Ia menyebutkan, ada delapan parameter terkait dengan upaya peningkatan mutu pendidikan yang ada saat ini dii antaranya adalah, sarana prasarana yang baik, kompetensi lulusan, proses pendidikan.

"Namun, dari itu semua yang menjadi kekuatan utama adalah guru atau tenaga pengajar itu sendiri. Karena kalau tenaga pengajar itu bagus, maka bisa menopang kekurangan dari tujuh faktor pendidikan itu," katanya.

Dirinya menyontohkan, kalau ada sara prasarana yang bagus seperti ruangan kelas yang berpendingin udara, tetapi tidak didukung dengan kualitas guru yang bagus maka tidak akan melahirkan anak didik dengan lulusan yang bagus.

"Begitu pula sebaliknya dengan guru yang bagus, meskipun model pendidikannya dilakukan di bawah pohon misalnya, maka hasil lulusannya itupun akan menjadi bagus," katanya.

Oleh karena itu, kedepan dirinya mendorong kepada pengurus Pergunu untuk membuat program supaya bisa bekerja sama dengan Kementerian Agama demi memajukan akhlak anak didik yang mulai ini.

"Kami berharap ada program yang bisa disinergikan dari pemrintah pusat kepada pemerintah daerah terutama dengan Kementerian Agama supaya bisa memperkuat diri sehingga anak didik yang akan menerima manfaat dari program sinergi tersebut," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016