Washington (ANTARA News) - Kebanyakan pemilih Partai Republik percaya Rusia berusaha mempengaruhi Pemilihan Presiden AS, simpul jajak pendapat Reuters/Ipsos, kendati calon presiden mereka, Donald Trump, menepis kemungkinan itu.

Menurut survei itu, sekitar 55 persen orang dewasa AS, termasuk 55 persen republiken dan 65 persen Demokrat, menyatakan mereka menganggap Rusia berusaha mengarahkan skala Pemilu Presiden 8 November.

Kebanyakan warga dewasa AS --62 persen Demokrat dan 48 persen republiken-- menganggap Putin memang mendukung Trump menduduki Gedung Putih.

Sekitar 71 persen yang menduga Rusia intervensi dalam Pemilu AS yakin Moskow melakukan itu dengan terlihat pada rangkaian peretasan email Demokrat.

Survei pada 18-24 Oktober itu menyebutkan 57 persen yang menduga Rusia campur tangan, juga meyakini Trump tidak terlibat dalam rilis informasi merugikan kandidat Demokrat Hillary Clinton oleh Rusia.

Pemerintah AS telah resmi menuduh Rusia melancarkan serangan siber dengan menyasar Partai Demokrat, sedangkan Hillary yakin Kremlin memang berusaha membantu Trump dengan menyebut lawannya itu dengan sebutan "boneka" Rusia, demikian Reuters.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos itu mencakup 2.008 warga dewasa AS dengan tingkat akurasi 3 persen poin.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016