Jakarta (ANTARA News) - Kampanye Damai dan Berintegritas dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarat 2017 dideklarasikan secara resmi dari Lapangan silang Monas Jakarta, Sabtu pagi.

Masyarakat mulai berdatangan ke lokasi sejak pukul 05.00 WIB. Para pendukung calon gubernur- wakil gubernur DKI membawa ciri khas masing-masing meramaikan situasi.

Pendukung pasangan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, tiba dengan mengenakan kaos hitam dengan gambar nomor satu di dada sebelah kiri, layaknya jagoan.

Pendukung pasangan urut nomor 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tak kalah seru, dengan mengidentifikasikan dirinya melalui baju lengan panjang kotak-kotak, khas Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang juga tampil dengan pakian tersebut.

Sementara pendukung nomor urut 3, lebih sederhana dengan tampilan kemeja putih, mengikuti kandidat pilihannya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang tampil lebih monokromatik.

Sejak pagi, para pendukung telah riuh riang untuk mengikuti prosesi yang akan menjadi awal bagi kampanye damai dan beritegritas di Ibukota Jakarta.

Pilkada di Ibu Kota Jakarta ini tidak hanya diperhatikan oleh masyarakat di Jakarta, namun juga seluruh Indonesia, bahkan juga oleh mancanegara.

Sebagai Ibukota, Jakarta menjadi barometer politik di negeri yang dikenal zamrud katulistiwa. Keberhasilan mewujudkan pilkada damai dan berintegritas akan menjadikan pandangan tentang demokrasi di Indonesia.


Mobil hias

Kampanye damai membutuhkan sarana yang unik sehingga masyarakat riang-gembira, dan tidak menjadikan hajatan pilkada justru menjadi beban bagi kehidupannya.

Mobil yang dihiasi layaknya karnaval 17-an, dipilih untuk mengampanyekan hal itu. Selain pengiringnya, masing-masing kandidat menaiki sendiri mobil yang dikreasikan oleh masing-masing tim kampanyenya.

Tim sukses Agus-Sylvi menyulap sebuah menjadi seperti panggung kecil dengan seperangkat alat musik daerah, reog ponorogo dan lain sebagainya. Bendera empat partai pengusung juga tak lupa dipasang.

Pihak AHY ingin menunjukkan melalui mobil hias tersebut, keragaman budaya yang dimiliki oleh Jakarta. Hal ini senada dengan visi sang kandidat.

"Jakarta untuk kita semua," demikian kata Ketua bidang hukum dan advokasi tim pemenangan Agus-Sylvi, Didi Irawadi di arena tersebut.

Sangat berbeda dengan mobil hias pasangan Ahok-Djarot. Mobil hias pasangan ini bermotif kotak-kotak mirip dengan pencalonan saat pasnagan Jokowi-Ahok dalam pilkada beberapa tahun lalu. Miniatur monas berada di bumper depannya. Ahok-Djarot ingin menonjolkan hasil kinerjanya di Ibukota melalui mobil tersebut.

Sementara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memilih modifikasi VW kombi sebagai mobil hiasnya. VW kombi yang dimodifikasi menjadi lebih panjang dengan kap terbuka. Sementara pengiringnya menggunakan sepeda motor Vespa.

Mobil hias dipilih oleh Anis-Sandi secara sengaja untuk menunjukkan pesannya bahwa Jakarta sebagai kota dengan sejarah yang panjang.

"Kami sengaja memilih kendaraan-kendaraan kuno. Ini merupakan pesan bagaimana kami nanti mengelola Jakarta, kota yang punya sejarah ratusan tahun," kata Anies sebelum pawai di Kawasan Monumen Nasional, Sabtu.


Tidak kalah serunya

Sementara itu, dalam prosesi tersebut, aksi kandidat dan pendukung juga tidak kalah serunya. Calon gubernur Agus Harimurti melakukan joget. Joget maut tersebut untuk membakar semangat pendukungnya, kata putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Sementara Anies memilih menaiki Vespa saat melakukan pawai tersebut. Sedangkan ribuan balon dibagikan oleh pendukungnya.

Sedangkan pendukung Ahok menunjukkan diri dengan menggunakan helm "banteng", helm kendaraan motor yang dimodifikasi sehingga memiliki dua tanduk mirip banteng, yang juga mengenakan kaos merah putih. Pendukung pasangan inipun tak lupa membagi-bagikan pin.


Deklarasi kampanye damai

Sementara itu, kampanye damai dan beritegritas dideklarasikan ketiga kandidat sekitar pukul 10.00 WIB. Deklarasi diucapkan ketiganya sebelum ditandatangani bersama.

Deklarasi memuat pernyataan bahwa para calon gubernur dan wakil gubernur beserta tim kampanye masing-masing siap menciptakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2017 yang demokratis damai dan berintegritas. Memujudkan kemajuan daerah dan menjaga keutuhan NKRI bersadarakan pancasial dan UUD 1945

Selain itu tunduk dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Siap terpilih dan tidak terpilih," demikian akhir deklarasi damai tersebut.

Dalam deklarasi kampanye damai tersebut, selain pawai mobil hias, dan hiburan oleh sejumlah pihak juga memberikan sambutan.

Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana yang memberikan sambutan dalam acara tersebut meminta seluruh pihak tidak saling menghujat dan menghasut selama pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sementara Komisioner Badan Pengawas Pemilu Pusat Nasrullah menegaskan bahwa semua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta beserta tim suksesnya tidak dibenarkan melakukan politik uang, dan kalau ditemukan melanggar maka pihaknya akan menindak tegas.

Sedangkan Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memastikan seluruh elemen birokrasi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersikap netral dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

(M041/A011)

Oleh Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016