Jakarta (ANTARA News) - Langkah atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi menuju putaran final turnamen bulu tangkis Prancis Terbuka 2016 terhenti setelah kalah dari pasangan Thailand pada semifinal.

"Kami sudah berusaha merebut poin sejak game pertama hingga ketiga. Kami sudah berusaha maksimal, tapi ini hasil yang kami peroleh," kata Angga selepas pertandingan di Paris, Prancis, seperti tercantum dalam situs resmi PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu.

Dalam laga semifinal turnamen tingkat superseries pada Sabtu malam (29/10) waktu setempat itu, Angga/Ricky kalah dari pasangan Thailand Bodin Isara/Nipitphon Phuangpuapet pada permainan berdurasi 68 menit dengan skor 18-21, 21-17, dan 19-21.

Ganda putra Indonesia yang menempati peringkat 14 dunia itu telah unggul 16-11 dan 19-15 pada game ketiga atas pasangan asal Negeri Gajah Putih itu. Tapi, permainan mereka seakan terkunci dan Bodin/Nipitphon menyusul enam poin hingga merebut kemenangan atas pasangan Merah-Putih.

"Kami seringkali unggul pada game penentu, tapi kedudukan menjadi berbalik. Kami harus evaluasi permainan kami. Pada poin-poin terakhir, kami selalu terburu-buru," kata Ricky.

Hasil Angga/Ricky di Prancis itu menempatkan kedudukan mereka dengan pasangan Thailand yang berada pada peringkat 20 dunia itu menjadi imbang 2-2.

Sebelumnya pada turnamen bulu tangkis Denmark Terbuka 2016, Angga/Ricky juga kalah dari Bodin/Nipitphon pada semifinal dengan skor 11-21, 18-21.

Kekalahan Angga/Ricky sekaligus menjadi kekalahan wakil-wakil Indonesia menuju putaran final turnamen berhadiah total 300 ribu dolar AS itu.

Lima wakil lain Indonesia telah tumbang pada putaran perempat final Prancis Terbuka 2016, Jumat (28/10). Mereka adalah tunggal putra Jonatan Christie, ganda putra Mohammad Ahsan/Berry Angriawan, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, serta ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016