Jakarta (ANTARA News) - Duo folk asal Surabaya, Silampukau, membuktikan musisi tak perlu komposisi yang megah untuk menghasilkan pertunjukan memukau.

Berbekal kesederhanaan dan rentetan lirik yang dekat dengan keseharian masyarakat, duo yang digawangi Kharis Junandharu dan Eki Tresnowening itu berhasil memukau pengunjung Synchronize Fest hari ketiga di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu.

Sebagai penampil pertama di hari ketiga di panggung Gigs Stage, tata panggung yang dibuat serupa ruang pertunjukan kecil itu tak mampu menampung pengunjung yang antusias untuk menyaksikan langsung Silampukau sekaligus ambil bagian dalam paduan suara lirik-lirik lagu kelompok asal Jawa Timur tersebut.

Kerumunan bahkan segera mengambil alih vokal saat intro lagu "Balada Harian" dimainkan.

"Tik-tok jam. Dering alarm. Pagi tak terhindarkan. Tik-tok jam. Dering alarm. Impian pudar perlahan. Diam-diam, pagi tak terhindarkan," rapal para penonton baik yang beruntung berada di dalam ruangan maupun memaksa diri menyaksikan dari tepi pintu masuk panggung tersebut.

Baik Eki maupun Kharis tak banyak melemparkan basa-basi di sela-sela penampilan mereka, kecuali untuk mengenalkan para pemusik yang turut membantu penampilan Silampukau kali itu di instrumen gitar listrik, drum, terompet dan trombone.

Silampukau memainkan tak kurang dari 10 lagu dalam penampilan mereka, yang membuat durasi main mereka membengkak dari yang seharusnya dijadwalkan.

Selepas "Doa 1" dimainkan sebagai lagu penutup, ruangan Gigs Stage tak serta merta menjadi sepi. Pasalnya sejumlah penggemar segera berebut bergantian meminta berfoto bersama dengan Eki maupun Kharis.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016