Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sepakat untuk mengembangkan teknologi serta kajian-kajian penerapan teknis pendukung transportasi di seluruh Indonesia.

"Kami menyambut baik penandatanganan ini, menurut saya adalah suatu keharusan, dimana dalam rangka membangun sinergi transportasi nasional untuk memanfaatkan secara maksimal agar lebih nyaman, aman, efisien dan berdaya saing tinggi. Nantinya, masing-masing akan mempunyai hak dan kewajiban yang jelas," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kementerian Perhubungan, di Jakarta Pusat, Senin.

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa jalur transportasi yang akan dikaji lebih jauh lagi bersama BPPT adalah semua sektor, yaitu darat, laut, dan udara.

Teknologi yang akan dihasilkan nantinya diharapkan bisa menurunkan tingkat kesalahan manusia, meningkatkan faktor keselamatan serta juga efisiensi dalam operasionalnya.

Beberapa contoh yang ia sebutkan antara lain adalah kereta sedang Jakarta-Surabaya, pengembangan jalur kereta double track, sistem navigasi udara, pemetaan jalur laut dan efisiensi operasional di berbagai sektor transportasi.

Sementara itu, Kepala BPPT Unggul Priyanto juga menyambut baik atas dilaksanakannya penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Perhubungan.

"Hasil dari kerja sama ini, kami harapkan dapat meningkatkan produktifitas dari sektor transportasi, sehingga sinergi antar badan, lembaga atau instansi pemerintah lebih terjalin dengan maksimal," kata Unggul.

Secara singkat ia juga mencontohkan bentuk kerja sama tersebut di jalur darat, antara lain pengkajian kereta ringan atau LRT di Palembang, Jakarta, Bandung, dan kereta kecepatan sedang jarak jauh jalur Jakarta-Surabaya.

Kemudian, ia juga mencontohkan tentang pengkajian pelabuhan agar lebih efisien serta kajian dinamika pantai yang bisa diterapkan dengan teknologi yang ada.

Untuk transportasi udara, Unggul menjelaskan tentang adanya teknologi navigasi serta informasi bandara. Hingga saat ini teknologi sudah diterapkan pada beberapa bandara, antara lain di Bandara Achmad Yani (Semarang, Jawa Tengah) dan Bandara Husein Sastranegara (Bandung, Jawa Barat).

Selanjutnya, bandara lainnya menunggu waktu untuk proses penyesuaian kajian teknologi. Teknologi teknis diterapkan untuk fasilitas pengamatan penerbangan dan fasilitas pengamatan komunikasi dan meteorologi penerbangan. Untuk bidang navigasi akan diterapkan satelit multifungsi.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016