Boyolali (ANTARA News) - Jumlah pendaki ke puncak Gunung Merapi melalui jalur Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sepekan ini, terus meningkat.

"Jumlah pendaki ke Merapi sepekan ini, mencapai 257 orang atau meningkan dibanding pekan sebelumnya yakni 245 orang," kata Samsuri (44) petugas jaga retribusi pendakian dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), di Desa Lencoh Boyolali, Senin.

Samsuri mengatakan pendaki Merapi datang dari berbagai daerah antara lain Solo, Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan lokal Boyolali.

Jumlah pendaki Merapi tersebut juga mengalami peningkatan dibanding malam 1 Sura (menurut kalender Jawa) hanya sebanyak 200 pendaki.

"Kami perkirakan pendaki Merapi akan mencapai puncaknya menyambut Tahun Baru 2017 akhir Desember mendatang," kata Samsuri.

Menurut dia, jumlah pendaki pada malam Tahun Baru 2017 diperkirakan mencapai 1.500 orang atau sama dengan saat menyambut malam Tahun Baru 2016.

"Kami tidak membatasi jumlah pendaki. Mereka akan melakukan pendakian hingga ke kawasan Pasar Bubrah atau mendekati puncak Merapi dengan ketinggian sekitar 2.500 meter di atas permukaan air laut," katanya.

Menurut dia, para pendaki melakukan pendakian ke Merapi kebanyakan mereka ingin menikmati panorama pegunungan dan keindahan saat matahari terbit dari arah timur.

Selain itu, pendaki dari luar negeri juga ada yang melakukan pendakian untuk mengabadikan gambar dan penelitian. Mereka melakukan pendakian biasanya dengan membawa pemandu dari warga setempat untuk mencapai lokasi puncak.

Kendati demikian, pihaknya terus mengimbau kepada para pendaki untuk lebih hati-hati karena musim hujan kondisi jalur licin dan sering terjadi angin kencang di puncak.

"Kami imbau pendaki membawa perlengkapan jas hujan, tenda, dan logistik secukupnya," katanya.

Pendaki sebelum melakukan pendakian ke puncak Merapi, kata dia, untuk mendaftarkan diri identitasnya guna mempermudah petugas jaga atau tim SAR jika membutuhkan bantuan atau tersisat di puncak.

Ia mengatakan setiap pendaki ke Merapi hanya ditarik restribusi sebesar Rp16.000 untuk pada hari biasa, dan Rp18.500 per orang pada hari libur atau malam minggu.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016