Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memproyeksikan tingkat inflasi pada akhir tahun bisa berada di bawah 3,0 persen, setelah laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2016 baru tercatat mencapai 2,11 persen.

"Sampai sekarang year to date-nya 2,11 persen, jadi bisa-bisa tahun ini di bawah tiga persen," kata Darmin di Jakarta, Selasa.

Darmin menjelaskan rendahnya pencapaian inflasi hingga Oktober 2016 telah memperlihatkan upaya pemerintah yang berhasil menekan harga kebutuhan pangan dengan menyiagakan pasokan bahan makanan.

Hal itu, menurut Darmin, terlihat dari kelompok bahan makanan yang justru menyumbang deflasi, karena harga komoditas pangan mengalami penurunan, meski pada Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,14 persen.

"Semakin jelas bahwa kita bisa mengendalikan inflasi pada tahun ini dengan baik," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,14 persen, yang justru disumbangkan oleh komponen harga diatur pemerintah (administered price) seperti tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, rokok, tarif kontrak rumah dan tarif kereta api.

Sementara itu, kelompok bahan makanan pada periode ini harganya relatif terkendali dan cenderung menurun seperti bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, kentang, ikan segar, kacang panjang, ketimun, wortel, apel, jeruk, cabai rawit dan gula pasir.

Dengan demikian, inflasi komponen harga diatur pemerintah pada Oktober 2016 tercatat mencapai 0,57 persen, diikuti inflasi komponen inti sebesar 0,1 persen. Sedangkan, komponen harga bergejolak (volatile food) mengalami deflasi 0,26 persen.

Meski kelompok bahan makanan mengalami penurunan, namun harga cabai merah yang masih mengalami kenaikan tinggi pada Oktober 2016, harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016