Jakarta (ANTARA News) - Ketua "Chairman" World Peace Forum (WPF) Din Syamsuddin mengatakan kekerasan yang mengatasnamakan agama telah merusak harkat dan martabat kemanusiaan.

"Hal itu sekaligus ingin kita teguhkan akarnya pada ketidakadilan global. Karena itu kita ingin adanya kebersamaan masyarakat dunia dalam tanggung jawab," kata Din saat memberi sambutan pembukaan WPF Ke-6 di Istana Negara, Jakarta, Selasa.

Menurut Din, WPF Ke-6 mengangkat tema "Countering Violence, Extremism: Human Dignity, Global Justice and Collective Responsibility".

Tema tersebut, ujar Din, dianggap penting didiskusikan mengingat situasi dunia yang menghadapi ancaman peradaban dan kejahatan kemanusiaan melalui extrimisme dan radikalisme.

Banyak terjadi peristiwa kekerasan yang mengatasnamakan agama maupun etnosentrisme bahkan kepentingan politik yang terjadi dan perlu diatasi bersama, ujar Din.

"Masalah yang kita hadapi terutama menanggulangi ketiadaan perdamaian dewasa ini haruslah dengan kerja sama. Tidak bisa hanya tokoh agama, tapi harus libatkan pihak-pihak lain termasuk pemerintah negara, dunia usaha, intelektual, termasuk media," kata Din yang juga menjabat sebagai Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC).

Presiden Joko Widodo telah meresmikan pembukaan Forum Perdamaian Dunia/World Peace Forum" (WPF) Ke-6 yang membahas perlawanan terhadap ekstremisme di Istana Negara.

Forum tersebut diselenggarakan pada 1-4 November 2016 di Hotel Grand Sahid Jakarta dan akan melibatkan 200 delegasi baik dari Indonesia dan negara asing.

WPF merupakan agenda dua tahunan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan CDCC dan Cheng Ho Multi-Culture Education Trust yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia sejak 2006.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016