Nunukan (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengakui Badai Haima yang terjadi di bagian selatan Filipina berdampak di Kabupaten Nunukan.

Dampak yang dirasakan di Kabupaten Nunukan adalah hembusan angin yang kencang disertai petir pada malam hari, sebut Kepala BMKG Kabupaten Nunukan, Taruna Mona Rahman di Nunukan, Selasa.

"Memang ada dampak Badai Haima yang terjadi di selatan Filipina tapi efeknya sangat kecil. Dampak yang terasa di sini (Nunukan) adalah angin yang berlangsung kencang disertai petir," ungkap dia.

Ciri khas Badai Haima ini, jelas Taruna Mona adalah terjadinya pusaran angin atau puting beliung yang dapat menyebabkan robohnya bangunan atau pohon.

Untuk mengantisipasi dampak di daerah itu, BMKG Kabupaten Nunukan telah menginformasikan kepada pemerintah daerah maupun aparat kepolisian dan TNI agar melakukan tindakan dini dengan mensosialisasikan kepada masyarakat.

Taruna Mona menyatakan, setiap terjadi badai atau topan di wilayah selatan Filipina pada umumnya berdampak ke Kabupaten Nunukan meskipun sangat kecil.

Ia mengutarakan, Kabupaten Nunukan yang berada di wilayah perbatasan dengan Negeri Sabah, Malaysia yang terletak pada pertemuan Selat Makassar dengan Laut Sulawesi sangat dekat dengan wilayah bagian selatan Filipina yang sering dilanda badai.

Pewarta: M Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016