Timika (ANTARA News) - Proses identifikasi jenazah empat kru pesawat DHC4 turbo Caribou milik Pemerintah Kabupaten Puncak yang pada Senin (31/10) jatuh setelah menabrak gunung di perbatasan Jila-Ilaga, Papua, dilanjutkan di Rumah Sakit Bhayangkara R Said Sukanto Jakarta.

Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Victor Mackbon di Timika, Rabu, mengatakan jenazah keempat kru pesawat itu telah diterbangkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada Selasa (1/11) malam menggunakan pesawat maskapai Trigana Air Service jenis Boeing 737.

Ia menjelaskan bahwa pada Selasa (1/11) siang tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Papua telah berusaha mengidentifikasi jenazah para korban di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika, namun upaya itu terkendala keterbatasan data.

"Kendalanya ada pada data postmortem dan antemortem yang tidak dimiliki oleh tim DVI Papua sehingga jenazah empat korban harus dievakuasi ke Jakarta untuk proses identifikasi lebih lanjut," jelas Victor.

Setelah identifikasi selesai, ia melanjutkan, jenazah keempat korban akan diserahkan kepada keluarga mereka, yang ada di Jakarta dan Sentani-Jayapura, untuk segera dimakamkan.

Empat kru pesawat Caribou yang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut meliputi Kapten Pilot Parhat Limi (56), Kopilot R Fendy Ardianto (38), mekanik Steven David Basari (35) dan FOO Endri Baringin Sakti P (40).

Pesawat nahas itu hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Aminggaru Ilaga pada Senin (31/10) pagi.

Pesawat yang mengangkut bahan bangunan seperti semen dan besi seberat 3,1 ton untuk kebutuhan pembangunan PLTA Ilaga itu pada Selasa (1/11) ditemukan dalam keadaan hancur setelah menabrak gunung di ketinggian sekitar 12.800 kaki di antara Jila dan Ilaga, Papua.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016