"Kalau bisa meraih medali emas kenapa tidak?" ujar Wakil Ketua V Bidang Kompetisi PP PBVSI Reginald Nelwan di Jakarta, Rabu.
Menurut Regi, panggilan akrabnya, prestasi tim nasional bola voli harus lebih baik dari perolehan di SEA Games 2015 di Singapura, di mana ketika itu tim putra dan putri Indonesia hanya mendapatkan perunggu.
Jika medali emas diharapkan dari sektor putra, tim putri ditargetkan untuk berprestasi lebih dari medali perunggu.
"Target itu bisa dicapai dengan kerja sama semua pihak, mulai dari atlet, pelatih, pengurus PBVSI, negara dan klub," tutur Regi.
PBVSI pun sudah melakukan pemantauan terhadap para pemain yang dianggap berpotensi mengisi tim nasional, terutama melalui kompetisi profesional Proliga dan kejuaraan nasional antarklub, Livoli.
PGN Livoli sendiri berlangsung pada 6-13 November 2016 di Ungaran, Kabupaten Semarang, untuk Divisi Satu dan pada 4-11 Desember 2016 di Blora untuk Divisi Utama.
Walau secara gengsi masih kalah dibandingkan Proliga yang salah satunya karena pada kejuaraan itu tidak menggunakan jasa pemain asing, PBVSI tetap menganggap Livoli berpotensi melahirkan bakat-bakat istimewa.
"Atlet yang permainannya menonjol di Livoli pasti menjadi pertimbangan kami," kata Regi.
Dia melanjutkan, PBVSI rencananya akan memanggil 20-30 orang untuk mengikuti seleksi. Sementara pemusatan latihan (training center/TC) SEA Games 2017 dijadwalkan berlangsung usai Proliga yang dijadwalkan mulai bergulir pada Januari 2017.
Menurut Regi, semua program itu disusun sedemikian rupa agar para atlet bisa berada di puncak performa ketika berlaga di Malaysia.
Selanjutnya, selain SEA Games, PBVSI pun sudah berancang-ancang untuk tampil di Asian Games 2018, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
"Kami berusaha untuk mencapai papan tengah di Asian Games, karena sangat sulit untuk menjadi juara. Sebagai tuan rumah, kami tidak mau tim berada di tingkat paling bawah," pungkas Regi.
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
