Jakarta (ANTARA News) - Inggris siap bekerjasama dengan Indonesia dalam soal transfer teknologi pertahanan demi mewujudkan kerjasama berkesinambungan antara kedua negara.

"Yang kami cari adalah kerjasama yang berkelanjutan yang akan berlangsung hingga bertahun-tahun. Hal itu hanya bisa diwujudkan dengan transfer teknologi," kata Direktur Regional Departemen Perdagangan Organisasi Pertahanan dan Keamanan Inggris Alexis Hammer kepada Antara di Indo Defence Expo jakarta, Kamis.

Hammer menilai Indonesia telah masuk lima besar pasar utama industri pertahanan Inggris dan pemerintah Inggris tertarik melakukan kerjasama transfer teknologi aviasi, kelautan, hingga siber dengan Indonesia.

Kedua negara telah lama menjalin kerjasama pertahanan, seperti pertukaran militer rutin, dan selama kurang lebih 20 tahun militer Indonesia telah menggunakan pesawat Hawk buatan BAE System dari Inggris.

"Pesawat Hawk adalah salah satu contoh kerjasama yang berkelanjutan. Kami ingin melakukan peningkatan teknologi di platform tersebut," kata Hammer.

Inggris juga ingin membuka kesempatan melakukan kerjasama dengan industri pertahanan Indonesia. "Kami tidak hanya tertarik mentransfer teknologi kami ke Indonesia namun juga untuk menarik perusahaan-perusahaan Indonesia ke Inggris," kata Hammer.

Perusahaan-perusahaan Indonesia bisa mengunjungi laman www.contracts.mod.uk untuk mendapatkan informasi dan kontrak bidang pertahanan yang ditawarkan Inggris.

"Kami ingin memastikan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia mempunyai akses ke pasar sama seperti dengan perusahaan-perusahaan di Inggris," kata Hammer.

Desember tahun ini, pemerintah Inggris akan membawa beberapa perusahaan ke Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah dan industri pertahanan lokal.

Indo Defence Expo dan Forum berlangsung pada 2-5 November 2016 dan diikuti 844 perusahaan internasional serta domestik.

Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengharapkan acara ini akan meningkatkan tidak hanya sektor pertahanan nasional namun juga sektor ekonomi, dan perkembangan penelitian dan teknologi.

Pewarta: Aditya E.S. Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016