Paris (ANTARA News) - Prancis berencana menempatkan lebih banyak polisi dan kamera pengawas untuk melindungi turis Asia dari para perampok dan serangan ektremis, kata koran Le Figaro, Minggu.

Langkah itu dilakukan untuk mencegah berkurangnya jumlah wisatawan ke Prancis, tambahnya, seperti dikutip Reuters.

Prancis adalah negara tujuan wisata paling populer di dunia. Setidaknya 85 juta orang mengunjungi negara itu tahun lalu, sehingga Prancis mampu mempekerjakan sekitar dua juta orang di sektor pariwisata.

Sejumlah perusahaan pariwisata memprediksi jumlah turis akan turun empat sampai lima persen tahun ini akibat serangan ekstremis, khususnya di Paris dan Kota Niece, ditambah maraknya kasus perampokan yang menargetkan turis Asia.

Perdana Menteri Manuel Valls yang menggelar rapat dengan komite pariwisata pemerintah, Senin, akan mengalokasikan 43 juta euro atau sekitar 48 juta dolar Amerika Serikat untuk mendanai pengamanan dan kampanye sektor wisata, termasuk di sejumlah restoran dan hotel, kata sumber terkait seperti dikutip Le Figaro.

Tambahan petugas berikut kamera pengawas akan ditempatkan di tujuan utama wisata, serta akses masuk dan di sekitar Paris. Pemerintah akan memasang tanda keamanan di sejumlah wilayah terkait, tambahnya.

Perusahaan pariwisata mendesak kepolisian untuk mengatasi maraknya aksi perampokan yang menyasar turis Asia. Mereka kerap ditargetkan karena terkenal sering membawa banyak uang tunai dan mampu membeli barang mewah.

(Uu.KR-GNT)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016