Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menmperkirakan pemangkasan anggaran pemerintah dan masih lemahnya kinerja ekspor membuat laju pertumbuhan ekonomi triwulan III 2016 hanya sebesar 5,02 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan II 2016 sebesar 5,19 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin malam, mengatakan pemangkasan anggaran mengakibatkan andil dari konsumsi pemerintah untuk perekonomian di triwulan III-2016 masih terbatas.

"Pelemahan konsumsi pemerintah dipengaruhi oleh kebijakan penghematan belanja pemerintah. Sementara pelemahan kinerja ekspor sejalan dengan pemulihan ekonomi global yang belum kuat dan harga komoditas yang masih relatif rendah," kata Tirta Segara .

Dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2016 sebesar 5,02 persen, maka secara kumulatif pertumbuhan ekonomi pada 2016 hingga triwulan III telah mencapai 5,04 persen.

Secara keseluruhan, menurut data Badan Pusat Statitistik (BPS) konsumsi rumah tangga masih memberikan kontribusi terbesar terhadap struktur pembentukkan Produk Domestik Bruto triwulan III-2016 yaitu mencapai 55,32 persen, diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto 31,98 persen, ekspor 17,74 persen, konsumsi pemerintah 8,97 persen, konsumsi LNPRT 1,15 persen dan impor negatif 16,91 persen.

BI menilai kontribusi investasi untuk pertumbuhan ekonomi belum maksimal. Namun, terkait komponen pembentuk lain, Bank Sentral melihat tren positif dari konsumsi rumah tangga, yang juga akan menjadi penopang perbaikan pertumbuhan ekonomi di triwulan IV-2016. Tren positif konsumsi rumah tangga tersebut karena stabilitas harga barang yang terjaga.

Untuk proyeksi triwulan IV-2016, Tirta memperkirakan pemilihan umum kepala daerah serentak akan turut mendorong pertumbuhan konsumsi lembaga nonprofit. Sedangkan untuk pemulihan kontribusi investasi, Tirta berharap pelaksanaan Paket Kebijakan Pemerintah akan efektif untuk meningkatkan daya saing dan memperbaiki iklim investasi.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016