Padang (ANTARA News) - Pojok Amerika di Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, mengenalkan sistem pemilu di Amerika Serikat (AS) pada seminar mahasiswa di Padang, Selasa.

"Seminar ini hanya sebagai pemberian informasi tentang pemilu di Amerika yang berbeda dari Indonesia," kata Koordinator Pojok Amerika Unand Dr Irawati Chaniago.

Dia menyebutkan sebagai upaya mengenalkan pemilu tersebut secara sengaja pihaknya mengundang perwakilan duta besar AS di Jakarta Maxwell Harrington.

Tujuan khususnya, kata dia bukan hanya mengenalkan pemilu saja namun juga mengajak mahasiswa sebagai pemilih muda untuk berpartisipasi dalam pemilu.

"Pemilu di AS cukup tertata sehingga dapat dijadikan contoh untuk Indonesia dalam menyelenggarakan pesta rakyat tersebut," tambahnya.

Sasarannya, kata Irawati untuk menggugah partisipasi pemilih dalam pemilu ke depan di Indonesia sekaligus mencegah golput.

"Kebetulan pemilu di AS sedang hangat, sangat cocok dikenalkan di Unand," kata dia.

Dalam seminar tersebut peserta mendapat kesemmpatan tanya jawab dengan Maxwell seputar pemilu dan pemerintahan AS.

"Kami berharap ini dapat menjadi bekal bagi mahasiswa yang di masa depan akan menjadi penerus kepemimpinan di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu perwakilan duta besar AS, Maxwell Harrington mengatakan dalam pemilihan umum di AS kandidat yang mendapatkan suara terbanyak pemilih belum tentu memenangkan kursi kepresidenan karena AS menganut sistem "Electoral College".

United States Electoral College yang beranggotakan 538 orang adalah lembaga konstitusional yang memilih presiden dan wakil presiden AS.

Untuk memenangkan pemilihan presiden diperlukan 270 suara elector (electoral vote) dari total 538 anggota Electoral College.

Dia berharap pemaparan tersebut bermanfaat bagi mahasiswa di Indonesia untuk memahami sistem pemilu di negaranya.

Pewarta: MR Denya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016