Surabaya (ANTARA News) - Konsultan Alergi Imunologi Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes mengatakan, guna memaksimalkan tumbuh kembang anak, maka perlu dikenali sejak dini gejala alergi yang ada pada anak tersebut.

"Mengenali sejak dini gejala alergi pada anak diharapkan mampu untuk memaksimalkan tumbuh kembang seorang anak," katanya di sela kegiatan edukasi "Tanggap Alergi" yang diselenggarakan oleh Sarihusada berkolaborasi dengan Badan Kerjasama Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Indonesia (BKSIKMKPFKI), serta Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di Puskesmas Kali Kedinding Surabaya, Selasa.

Ia mengemukakan, gejala alergi pada anak ini bermacam-macam seperti timbul ruam merah, eksim, biduran pada kulit. Atau, yang terjadi pada saluran nafas seperti sesak nafas, batuk pada malam hari tanpa disertai dengan panas.

"Selain itu, juga yang terjadi pada saluran cerna seperti bayi menangis karena kolik, diare. Semua ini, harus dikenali dan kemudian dikonsultasikan kepada dokter anak," katanya.

Ia mengatakan, setelah dilakukan diagnosa, kemudian dicari penyebab alergi tersebut untuk selanjutnya dikendalikan dengan cara menghindari penyebab alergi tersebut, apakah itu dari makanan atau juga dari zat yang terhirup.

"Dengan demikian, tumbuh kembang anak bisa dimaksimalkan, karena penyebab alergi pada anak ini bisa dihindari dan anak tidak terkena alergi tersebut," katanya.

Sementara itu, Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat - Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, DR. dr. Sulistiawati, M.Kes, mengatakan, selama ini masih banyak orang tua yang belum memahami cara mengenali gejala alergi yang tepat tetapi mencoba mengambil solusi sendiri.

"Untuk itulah dibutuhkan penyuluhan mengenai alergi yang berkelanjutan dan komprehensif, yang mudah dipahami sehingga orang tua dapat mengenali serta menangani risiko alergi dengan tepat agar anak tetap dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan kualitas hidup anak tetap terjaga," katanya.

Sementara itu, Healthcare Nutrition Director Nutricia Sarihusada, Ahmad Hamdani, mengatakan, alergi tidak saja berdampak pada tingkat kesehatan di kemudian hari, tapi juga dapat berdampak pada produktivitas penderita alergi.

"Sarihusada sebagai perusahaan yang memiliki komitmen untuk mendukung serta mendampingi orang tua dalam masa tumbuh kembang anak, termasuk anak dengan alergi ataupun anak yang berisiko alergi, berkomitmen dalam mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk tanggap alergi dengan program 3 K yaitu Kenali, Konsultasi dan Kendalikan," ucapnya.

Ia menjelaskan, program ini merupakan salah satu langkah praktis dalam mengatasi alergi pada anak dimana edukasi ini dilakukan baik melalui penyuluhan langsung ataupun informasi yang didapatkan di laman alergianak.com.

"Mencegah lebih baik daripada mengobati alergi, kami mendorong setiap orangtua untuk mengingat 3K (Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan) sebagai pengetahuan untuk melakukan diagnosa alergi sejak dini serta memberikan nutrisi yang tepat di awal kehidupan," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016