Surabaya (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri Malaysia Perkumpulan Tiongkok atau "The Associated Chinese Chambers of Commerce and Industry of Malaysia" tertarik berinvestasi makanan di Jawa Timur, kata Ketua Tim Ahli Kadin Jawa Timur Jamhadi.

"Mereka tertarik karena melihat pertumbuhan ekonomi Jatim dan Indonesia pada umumnya yang bagus, dibandingkan di Malaysia saat ini," kata Jamhadi usai pertemuan dengan perwakilan Kadin Malaysia, di Surabaya, Selasa.

Jamhadi mengatakan, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi cukup bagus, yakni mencapai 5,02 persen, sedangkan Jatim sebesar 5,6 persen dan Surabaya sebesar 6,6 persen. Untuk Malaysia, pertumbuhannya hanya mencapai 3,4 persen dengan target peningkatan hingga 3,7 persen.

"Mereka (para pengusaha Malaysia) mengakui lambatnya pertumbuhan di negara tersebut akibat tekanan ekonomi global yang masih terasa hingga saat ini," katanya.

Oleh karena itu, kata Jamhadi, beberapa pengusaha Malaysia menilai tingginya pertumbuhan Indonesia dapat diartikan daya beli masyarakat masih ada, sehingga memiliki potensi yang tinggi.

"Mereka yang terdiri dari 20 delegasi sangat senang karena Jatim memiliki pertumbuhan bagus, dan tertarik berinvestasi ke Jatim karena negara mereka sangat sulit," katanya.

Sementara itu, Vice-President ACCIM Dato Liew Sew Yee mengatakan, selain sektor makanan, pihaknya juga ingin berinvestasi di sektor perhotelan karena memiliki potensi yang masih bagus.

"Kami juga ingin membangun industri pengolahan kacang. Potensi pasar untuk makanan masih tumbuh bagus di Jawa Timur. Iklim investasinya juga bagus dan Jatim bisa menjadi daerah penghubung ke daerah lain," katanya.

Berdasarkan data realisasi investasi Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur mencatat realisasi investasi Malaysia di Jatim tahun 2016 mencapai Rp0,84 triliun, yang berasal dari 8 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 159 orang.

Sedangkan sampai triwulan III tahun 2016 realisasi investasi dari Malaysia mencapai Rp4,58 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 556 orang.

Total realisasi investasi di Jawa Timur sampai triwulan ketiga tahun 2016 mencapai Rp118,63 trilun, atau mengalami kenaikan sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 yakni Rp107,30 triliun.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016