Pontianak (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Oedang menyosialisasikan Empat Pilar dihadapan berbagai kalangan masyarakat di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Rabu.




Sosialiasi tersebut berlangsung cukup meriah karena dihadiri berbagai elemen masyarakat, mulai dari pegawai pemerintahan maupun pelajar. 




Bahkan, acara yang digelar di Kantor Bupati itu harus menambah kursi untuk peserta yang membludak. Ikut hadir dan memberikan materi sosialisasi Empat Pilar MPR, Pimpinan FPPP MPR RI Irgan Chairul Mahfiz. 




"Tidak salah saya memilih Landak sebagai penutup. Acara berlangsung kekeluargaan dan baik sekali, dan kita melihat berbagai kalangan," ujar Oesman.




Pada kesempatan tersebut, Oesman juga menyampaikan jurus 5S dalam membangun daerah, yakni strategi, struktur organisasi yang benar, skill (kemampuan), sistem, serta speed dan target.




"Saya kembali ke daerah untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Ini perjalanan saya terakhir di seluruh kabupaten kota di Indonesia untuk sosialisasi Empat Pilar tahun ini," ujar pria yang akrab disapa Oso itu.




Oso menegaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak pernah mempersoalkan perbedaan suku bangsa, bahasa, agama maupun asal usulnya. Karena semua keberagaman yang ada di Indonesia, diakui dan diakomodir, sama besarnya.




"Tetapi, ada saja pihak yang tidak suka terhadap kesatuan dan persatuan NKRI. Mereka ini berusaha untuk menghancurkan dan memecah belah bangsa Indonesia dengan menggunakan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan narkoba," tutur Oso.




Narkoba menurut Oesman Sapta digunakan oleh pihak yang tak suka melihat bangsa Indonesia bersatu, karena barang haram ini mudah diselundupkan dalam kehidupan generasi muda. Akibatnya banyak generasi muda  yang lupa terhadap bangsa dan negaranya, juga lupa terhadap kewajibannya. 




"Di manapun tempat, saya bertemu orangtua korban narkoba, saya merasakan getaran hati mereka. Mereka selalu ingin menyembunyikan anak-anaknya yang korban narkoba. Orangtua yang anaknya terkena narkoba. Itulah sebagian yang bisa dilihat dari bahayanya narkoba", kata Oso menambahkan. 




Empat pilar menurut Oesman memiliki kaitan yang sangat erat dengan narkoba. Karena Empat Pilar berusaha memperbaiki gangguan moral, yang biasa dialami para pecandu narkoba. Karena itu sangat tepat jika para pemuda terus mendapatkan sosialisasi empat pilar agar mereka semakin dekat dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. 




Sedangkan Irgan Chairul Mahfiz antara lain mengatakan, Indonesia merupakan negara yang sangat sangat beragam. Karena itu keberagaman di Indonesia harus dikelola dan dibina secara baik melalui Empat Pilar. Kalau tidak, Indonesia akan  sangat mungkin untuk mengalami perpecahan.




"Di Arab, bahasa dan bangsanya sama, wilayahnya juga tidak luas, tapi mereka selalu terlibat perang. Apalagi Indonesia yang luas dan beragam, kalau tidak dikelola bisa saja Indonesia akan terpecah", kata Irgan menambahkan. 




Empat pilar, menurut Irgan terbukti mampu mengelola dan mencegah Indonesia dari perpecahan. Karena  perbedaan di Indonesia selalu dibalut dengan persatuan. Indonesia tetap bersatu, meski terdiri dari berbagai perbedaan.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016