Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang meningkat sehingga berdampak pada semakin meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah Indonesia.

"Meningkatnya bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang di Bandung dan Aceh, tanah longsor di Garut, serta angin kencang di Kalimantan Selatan dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh kondisi atmosfer yang sangat labil di wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi, BMKG Yunus S Swarinoto di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan, kondisi ini dipicu oleh beragam fenomena, dari daerah pertemuan angin hingga dipicu oleh skala atmosfer skala lokal maupun skala yang lebih luas.

Dalam beberapa hari ke depan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera dan Jawa relatif tinggi.

Diprakirakan potensi hujan masih terus meningkat dalam seminggu ke depan, khususnya di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.

Besarnya pengaruh lokal dan tingginya pemanasan mengakibatkan periode saat ini hingga akhir November nanti, memicu peningkatan intensitas Thunderstorm yang memungkinkan terjadi petir dan angin kencang.

"Masyarakat diimbau berhati-hati ketika beraktifitas di luar rumah pada sore hari. Selain itu khusus untuk daerah perkotaan dan dataran tinggi agar mengantisipasi hujan lebat dengan durasi singkat yang dapat menyebabkan genangan bahkan banjir bandang," tambah dia.

Dalam beberapa pekan ke depan hingga periode awal 2017 sebagian wilayah Indonesia akan memasuki puncak musim hujan.

Oleh karena itu, masyarakat dihimbau agar waspada dan lebih berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, jalan licin, dan lainnya.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016