Surabaya (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati meminta agar civitas akademika ITS untuk mendukung pembangunan nasional dalam orasi ilmiahnya di Sidang Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ke-56, di Graha ITS, Surabaya, Kamis.

"Inovasi adalah satu kunci penting bagi suatu negara untuk mengakselerasi produktivitas dan pembangunan ekonomi. Saya ingin agar inovasi yang diciptakan ITS dapat bermanfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Dirinya optimistis ITS dapat berperan besar dalam mendorong pembangunan melalui penciptaan berbagai inovasi teknologi.

"Saya berharap dalam usia yang telah melebihi setengah abad ini, ITS dapat terus mempertahankan dan meningkatkan reputasi internasionalnya. Pencapaian tersebut hendaknya juga dapat memacu ITS untuk berkarya dan berkontribusi lebih banyak lagi," katanya.

Peran perguruan tinggi seperti ITS ini dinilai penting. sebab menurutnya, Indonesia masih menghadapi tantangan domestik dari segi infrastruktur yang belum memadai.

Selain itu, kata dia tingkat inovasi dalam negeri yang masih rendah, serta pasar keuangan domestik yang belum berkembang, sehingga belum mampu mendukung pendanaan

Selain itu dalam orasi ilmiahnya, Sri Mulyani menekankan beberapa poin penting, yakni terkait pertumbuhan ekonomi global yang sementara ini masih mengalami tekanan.

"Indonesia adalah negara kategori middle income atau negara berkembang yang tentu terpengaruh perekenomian global tersebut," katanya.

Ia menambahkan, ekonomi Indonesia turut melemah terutama disebabkan menurunnya ekspor dan impor. Namun, sebagai negara besar, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang luas dan tidak seharusnya bergantung pada ekspor komoditas.

"Tiga tahun terakhir harga komoditas dunia mengalami penurunan. Oleh karena itu, menjadi keharusan perekonomian Indonesia agar memiliki daya tahan yang tinggi," tambahnya.

Indonesia menurutnya, perlu memfokuskan sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

"Oleh karena itu, pemerintah perlu mempertahankan daya beli masyarakat, rendahnya tingkat inflasi serta stabilitas nilai Rupiah," jelasnya.

Selain itu, Ia menambahkan, pemerintah juga harus menjaga investasi swasta dan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pewarta: Indra Setiawan/WI
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016