London (ANTARA News) - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (10/11) mengundang Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk mengunjunginya "sesegera mungkin" saat mereka melakukan pembicaraan pertama sejak pemilihannya, kata Downing Street.

Keduanya menegaskan kembali hubungan "sangat istimewa" antara kedua negara mereka, sementara May menekankan nilai-nilai bersama yang telah lama dijunjung dan saling mendukung "ketika sangat diperlukan" menurut kantor Perdana Menteri Inggris.

Mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangan mengejutkannya dalam pemilihan presiden pada Selasa, pemimpin konservatif Inggris tersebut menegaskan keinginannya untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa.

Apa yang disebut sebagai "hubungan istimewa" tersebut sangat penting bagi London, khususnya karena sekarang Inggris sedang bersiap keluar dari Uni Eropa setelah referendum Brexit pada Juni.

Trump, yang ibunya warga Skotlandia dan memiliki dua lapangan golf di Skotlandia, menekankan hubungan dekat dan pribadi dan "keramahannya" terhadap Inggris, mengatakan "itu tempat yang sangat istimewa bagi saya dan negara kami."


Membuat London menunggu

May segera mengucapkan selamat kepada Trump lewat surat, dan beberapa komentator mulai mempertanyakan mengapa dia belum juga menerima telepon 24 jam setelah Trump memenangi pemilihan presiden.

Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond mengatakan ketelambatan telepon, yang dimulai oleh Trump, terjadi hanya karena kedua pemimpin "tidak punya perkara yang sangat penting yang perlu dibahas."

May mencatat komitmen Trump dalam pidato kemenangannya untuk menyatukan negaranya, menambahkan bahwa itu adalah "tugas yang perlu menjadi fokus kita secara global."

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menyampaikan tanggapan damai mengenai kemenangan mengejutkan Trump.

"Saya yakin ini kesempatan besar bagi kita di Inggris untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan Amerika," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

"Ini penting bagi fundamental ekonomi kita tapi yang juga lebih penting adalah stabilitas dan kesejahteraan dunia," kata Johnson saat mengunjungi Belgrade. (mr)   


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016