Madiun (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, melibatkan sebanyak 1.000 relawan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih sungai guna mengantisipasi risiko bencana alam yang rawan terjadi selama musim hujan dan dampak dari perubahan iklim.

Kegiatan bersih-bersih sungai tersebut di antaranya dilakukan di pompa pintu air di Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo dan Desa Tempursari, Kecamatan Wungu. Kedua desa tersebut merupakan lokasi rawan bencana banjir.

"Antisipasi perlu dilakukan dalam rangka menghadapi risiko bencana alam dan perubahan iklim yang semakin meningkat serta semakin besar tantangannya di masa mendatang. Untuk itu, pemerintah perlu mengembangkan gerakan membangun bangsa yang tangguh yang dimulai dari tingkat bawah," ujar Bupati Madiun Muhtarom dalam kegiatan apel siaga bersih-bersih sungai di Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Sabtu.

Sesuai data, sejak tahun 2002 hingga 2015 menunjukkan bahwa kejadian bencana setiap tahun selalu meningkat. Dan sebanyak 80 persen bencana di antaranya disebabkan oleh air dan cuaca, seperti banjir, kekeringan, kebakaran hutan, tanah longsor dan lainnya.

"Menyadari hal itu, perlu kiranya diadakan gerakan pengurangan risiko bencana yang diawali dengan gerakan restorasi sungai oleh apartur pemerintah, wirausaha, dan masyarakat," katanya.

Selain itu juga perlu adanya forum sungai. Seperti di Desa Glonggong dan Tempursari yang sering terkena banjir.

"Melalui forum sungai, diharapkan mampu mengembangkan program pengurangan risiko bencana sekaligus sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, seperti keterlibatan 1.000 relawan untuk membesihkan sungai di daerah rawan banjir kali ini," katanya.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edi Harianto, mengatakan, para relawan bersih-bersih sungai yang mencapai 1.000 orang tersebut berasal dari seluruh komponen masyarakat.

"Di antaranya mulai dari masyarakat umum, PNS , TNI/Polri, LSM, mahasiswa, dan juga relawan peduli lingkungn. Usai apel seluruh yang hadir secara serentak membersihkan sungai," kata Edi.

Para relawan tersebut membersihkan sampah dan ranting kayu yang banyak menyangkut dan mengotori saluran pintu air. Hal itu sangat berbahaya pada saat hujan deras sehingga rawan banjir.

Selain dihadiri oleh Bupati Madiun Muhtarom, kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati, anggota Forkopimda, Sekda, Kepala SKPD, Camat anggota TNI/Polri, perwakilan BNPB, Ketua Pelaksana BPBD Provinsi Jatim, dan masyarakat setempat.

Di samping melibatkan relawan bersih-bersih sungai, BPBD Kabupaten Madiun mengimbau kepada warga daerah setempat untuk tetap waspada jika hujan deras disertai angin kencang terjadi. Mengingat saat ini sudah mulai memasuki musim hujan dengan intensitas curah hujan cukup tinggi.

Pewarta: Louis Rika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016