Jakarta (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Minggu sore membuat Jalan Meruya Selatan, Jakarta Barat, dilanda banjir setinggi lutut.

Jalan Meruya Selatan sepanjang sekitar 5 km yang membentang dari perempatan Joglo tersebut, sebagian ruasnya--sekitar 50 meter--tergenang cukup dalam tepatnya di dekat Kompleks Meruya Indah.

Genangan banjir menyebabkan lalu lintas kendaraan di dekat Kompleks Meruya Indah hingga pukul 22.00 WIB tadi masih macet.

Sejumlah mobil maupun motor memilih memutar arah maupun mencari jalan alternatif perkampungan di sekitarnya untuk menghindari genangn air. sementara sebagian lainnya memaksakan menerobos banjir.

Selain di Meruya, hujan lebat juga memicu banjir di sejumlah tempat di Kompleks DKI, dengan tinggi air hingga sebetis orang dewasa. Akibatnya, air tersebut tumpah ke rumah-rumah warga sekitar, setinggi mata kaki.

Banjir mulai surut sekitar sejam kemudain setelah hujan reda.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir mengingat puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Januari 2017.

BNPB menyebut 2016 sebagai tahun bencana karena sepanjang tahun ini tercatat ada 1.985 kejadian bencana. Angka tersebut diprediksi masih akan terus bertambah karena curah hujan akan terus meningkat selama November hingga Desember.

Jumlah 1.985 kasus bencana tahun ini merupakan rekor tertinggi sejak 10 tahun terakhir. Meskipun bencana yang terjadi tidak termasuk bencana besar, namun korban jiwa dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan cukup besar.

Pada tahun ini, bencana alam telah menewaskan 375 orang, 383 orang mengalami luka-luka, 2,52 juta jiwa menderita dan mengungsi, dan lebih dari 34 ribu rumah rusak.

BNPB mencatat, dari 1.985 bencana, bencana banjir paling mendominasi dengan 659 kejadian. Selanjutnya berturut-turut, puting beliung 572 kejadian, longsor 485, kebakaran hutan dan lahan 178, kombinasi banjir dan longsor 53, gelombang pasang dan abrasi 20, gempa bumi 11, dan erupsi gunung api 7 kejadian.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016