Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyerukan seluruh warga Kalimantan melawan segala bentuk aksi terorisme yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI).

"Kita harus tunjukkan rakyat Kalimantan tidak takut dan selalu bersatu di bawah naungan Merah Putih," kata Sugianto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta Senin.

Pernyataan Sugianto itu terkait ledakan bom molotov yang terjadi di Gereja Oikumene Jalan Dr Cipto Mangunkusumo Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (13/11) siang.

Insiden pelemparan bom molotov itu menewaskan seorang bayi umur lima tahun dan melukai tiga orang lainnya.

Sugianto mewakili masyarakat Kalteng menyampaikan simpati kepada korban dan jemaat Gereja Oikumene Samarinda terkait aksi teror yang menimbulkan rasa duka bagi Bangsa Indonesia.

Sugianto menuturkan terorisme dan radikalisme terjadi antara lain akibat ketidakadilan ekonomi, diskriminasi hukum dan lapangan pekerjaan yang minim.

"Sekarang saatnya, para pemimpin dan rakyat bekerja bahu-membahu menyejahterakan warga untuk meminimalkan daya tarik radikalisme khususnya di tengah generasi muda kita," tutur Sugianto.

Gubernur Kalteng menyatakan perbedaan dan keberagaman merupakan anugerah istimewa bagi Indonesia yang harus dijaga untuk rasa kemanusiaan.

(T014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016