Buenos Aires (ANTARA News) - Argentina akan membasmi 100.000 berang-berang yang merusak wilayah hutan selatan negeri itu dengan menggerogoti pohon-pohon besar menurut para pejabat Senin (14/11).

Wabah hewan pengerat bergigi besar itu melanda Provinsi Tierra del Fuego, wilayah selatan jauh yang dikenal sebagai "Ujung Dunia."

"Mereka bisa memotong satu pohon kecil dalam beberapa jam dan satu pohon besar dalam beberapa hari. Kami bicara tentang pohon-pohon berusia 100 atau 150 tahun dan mereka tidak bisa tumbuh lagi," kata kepala konservasi di wilayah itu, Erio Curto.

"Mereka memangkas pohon-pohon di tepi sungai sehingga airnya meluap dan menyebabkan banjir," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Dia mengatakan otoritas Argentina telah menandatangani kesepakatan untuk memusnahkan berang-berang dengan negara tetangga Chile karena wilayah Patagonia membentang di perbatasan kedua negara.

Para ahli di pemerintah provinsi mengatakan butuh waktu 10 sampai 15 tahun untuk bisa memusnahkan semua berang-berang.

Pemusnahan itu didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok-kelompok lingkungan.

Beberapa lusin berang-berang dibawa dari Kanada ke wilayah itu tahun 1946 untuk dikembangbiakan guna mendapatkan bulu mereka. Namun perkembangbiakan binatang pengerat itu kemudian tak terkendali.

Otoritas memperkirakan berang-berang itu sudah merusak satu area seukuran Buenos Aires.

"Ketika saya melihatnya saya ingat Polandia setelah Perang Dunia II, ketika semua pepohonannya hilang," kata ahli tumbuhan terkemuka Claudio Bertonatti dalam dokumenter terbaru.

"Apa yang terjadi? Berang-berang, itu yang terjadi," katanya ketika diwawancarai dalam dokumenter "Beavers: the Invasion at the End of the World" (Berang-Berang: Invasi di Ujung Dunia).



Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016