Washington (ANTARA News) – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, bertolak meninggalkan negeri Paman Sam, Senin malam (14/11), untuk kunjungan kenegaraan terakhirnya di Eropa dan menghadiri KTT APEC 2016 di Peru. 

Obama pertama akan bertolak Yunani, negara kelahiran demokrasi, untuk mengunjungi Kuil Parthenon dan menggelar pembicaraan dengan para pemimpin negara tersebut.

Keamanan akan diperketat di jantung ibu kota Athena. Ribuan polisi diterjunkan dan ada rekayasa lalu-lintas selama beberapa jam.

Para PNS, kelompok komunis, ekstremis sayap kiri dan anarkis semua berencana menggelar demonstrasi saat Obama berkeliling di Athena.

Ia kemudian bertolak ke Jerman guna membahas sejumlah isu dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang merupakan salah satu mitra utama Obama di luar negeri.

Obama juga akan bertemu dengan Presiden Prancis, Francois Hollande, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, dan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi. Mereka akan membahas konflik Suriah dan Ukraina serta perang melawan ISIS.

Dalam konferensi pers sebelum keberangkatan, Obama mengungkapkan kepada awak media bahwa ia akan "menyatakan solidaritas kepada para sekutu terdekat kami dan dukungan bagi Eropa yang kuat, terintegrasi dan bersatu."

"Hal ini sangat penting bagi keamanan nasional kami dan stabilitas dunia," ujarnya, seperti dilansir AFP.

Obama akan menutup lawatan keluar negeri di Peru untuk menghadiri KTT APEC. Dalam kesempatan tersebut, ia diperkirakan akan bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping.

Penerjemah: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016