Berlin (ANTARA News) - Kanselir Angela Merkel, Senin, mendorong agar rakyat Jerman tetap "berpikiran terbuka", menanggapi kemenangan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.

Pasalnya, hal tersebut dikhawatirkan membuat perdebatan tentang pengungsi di Jerman kian panas, lapor Reuters.

Trump sempat menilai keputusan Merkel mengizinkan jutaan pengungsi masuk Jerman cukup "gila". Kebijakan itu dianggap memicu tingginya angka kasus kejahatan.

"Saat ini kita harus jujur dan transparan terhadap rencana yang akan dibuat ke depannya, khususnya bagi seluruh rakyat Jerman agar selalu berpikiran terbuka," kata Merkel saat ditanya wartawan mengenai dampak terpilihnya Trump saat sesi debat mengenai pengungsi di Jerman.

"Kita tidak dapat merendahkan martabat seluruh manusia apapun agama, asal, orientasi seksual, dan karakteristik lainnya, misal pilihan gendernya," kata Merkel.

"Prinsip itu yang menjadi panduan hidup dan kita perjuangkan bersama".

Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel menyebut Trump sebagai "perintis pemerintah otoriter model baru dan pendukung gerakan nasionalis garis keras".

Merkel rencananya akan kembali mencalonkan diri untuk periode keempat dalam pemilihan umum September mendatang.

Partai Konservatif, pengusungnya tertinggal 10 poin suara dari pesaingnya, mengingat kebijakan buka pintu Merkel membuat geram banyak pemilih.

Partai sayap kanan, Alternatif untuk Jerman penentang keras pengungsi mendapat dukungan sejumlah kelompok tradisional yang lebih besar.
(Uu.KR-GNT/G003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016