Kami sudah mampu menguasai lapangan dan memberikan perlawanan meskipun kami merasa belum nyaman saat bermain
Jakarta (ANTARA News) - Ganda putri Indonesia Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani akan menantang pasangan unggulan asal Denmark Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen setelah menang pada pertandingan putaran pertama turnamen bulu tangkis Tiongkok Terbuka 2016.

Anggia/Ketut, Rabu, menang dua game langsung 21-12, 21-12 atas pasangan Taiwan Su Yu Chen/Wan Yi Tang pada laga pertama.

"Kami sudah mampu menguasai lapangan dan memberikan perlawanan meskipun kami merasa belum nyaman saat bermain," kata Anggia seperti dikutip laman resmi PBSI.

Pada pertandingan putaran kedua yang akan berlangsung Kamis (17/11), Anggia/Ketut akan menantang pasangan unggulan tiga Kamilla/Christinna. Kedua ganda putri itu tercatat sudah tiga kali bertemu dengan kedudukan 1-2 untuk Anggia/Ketut.

"Kami ingin tampil lebih baik. Kami juga ingin mempelajari lagi pola permainan lawan," kata Ketut tentang usahanya untuk kembali mencetak kemenangan atas Kamilla/Christinna.

Anggia/Ketut menang atas pasangan peringkat tiga dunia itu pada turnamen Malaysia Terbuka 2015 dengan skor 21-18, 21-9. Tapi, mereka kalah dua kali dari Kamilla/Christinna pada turnamen All England 2016 dan India Terbuka 2016.

"Kami tentu lebih bersemangat untuk bertanding besok. Kami tidak ingin kalah pada awal permainan dan tetap waspada terhadap serangan-serangan lawan," kata Anggia.

Indonesia sebenarnya masih punya dua wakil lain pada nomor ganda putri yaitu Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Della/Rosyita akan menghadapi pasangan Tiongkok Luo Ying/Luo Yu pada pertandingan putaran kedua, Kamis (17/11).

Namun, pasangan Greysia/Nitya harus mengundurkan diri dari turnamen tingkat super series itu menyusul ayah Nitya yang meninggal dunia pada Rabu pagi. Selain mengundurkan diri dari Tiongkok Terbuka 2016, pasangan Greysia/Nitya juga mengundurkan diri dari turnamen bulu tangkis Hong Kong Terbuka 2016.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016