Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini M Soemarno meluncurkan Kartu Tani, kartu berisi basis data dan profil petani secara lengkap, mulai dari luas dan lokasi lahan, jadwal panen, penjatahan pupuk, hingga akses pembiayaan perbankan.

"Selain untuk kemudahan petani dalam mengelola komoditas yang lebih unggul, Kartu Tani ini juga mempermudah Pemerintah menyusun program kebijakan subsidi dan bantuan yang lebih tepat sasaran," ujar Rini, di sela peluncuran Kartu Tani, di Situbondo, Jawa Timur, Rabu.

Dalam siaran pers Rini menjelaskan, tahap awal Kartu Tani dibagikan kepada 31.000 petani tebu di bawah naungan BUMN produsen gula yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, X, XI dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Bagi petani tebu, Kartu Tani dilengkapi dengan rincian transaksi pabrik gula, termasuk jumlah rendemen (kadar gula dalam tebu) dan jumlah produksi gula.

Untuk mengakses data di kartu tani, petani bisa menginstall aplikasi di "smartphone" dan memasukkan nomer kartu taninya atau melalui notifikasi melalui sms di handphone atau melalui ATM.

"Melalui Kartu Tani ini, pabrik gula juga mengetahui data para petani tebu di wilayahnya yang akan menanam tebu. Sementara petani tebu juga bisa mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dimanfaatkan untuk membeli, pupuk, bibit baru juga obat-obatan pertanian," ujar Rini.

Dengan Kartu Tani yang diintegrasikan dengan perbankan ini, petani bisa menarik dana KUR untuk biaya hidup bulanan karena tidak lagi meminjam dana ke tengkulak atau pihak lain dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga saat panen bisa langsung menjual tebunya ke pabrik gula dan dananya langsung masuk ke rekening milik petani.

Bagi pabrik gula, Kartu Tani ini juga bisa menjadi solusi untuk memberitahukan kepada petani waktu akan memanen tebu, kemudian pabrik gula memberitahukan kapan gula akan digiling dan kapan petani bisa mendapatkan dananya di rekeningnya sehingga memudahkan para petani.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN XI Dolly P Pulungan menambahkan, Kartu Tani merupakan hasil sinergi antara PTPN dan bank BUMN yang terhimpun dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni BNI, BRI dan Bank Mandiri.

"Diharapkan nantinya Kartu Tani ini dapat meningkatkan efisiensi bagi pabrik gula, memberikan keuntungan bagi petani dan pabrik gula khususnya karyawannya," kata Dolly.

Saat ini PTPN XI mempunyai 16 PG yang tersebar di Jatim. Dari total 16 PG tersebut, sebanyak 6.067 petani sudah menerima Kartu Tani dengan luasan lahan 43.350 hektar yang tersebar dalam 72.712 petak perkebunan.

Selain di PG Asembagoes Situbondo milik PTPN XI, peluncuran Kartu Tani ini dilakukan serentak di enam pabrik gula lainnya di wilayah Jatim yakni PG Krebet Baru Malang milik RNI, PG Pradjekan Bondowoso, PG Djatiroto Lumajang, PG Pagotan Madiun dan PG Semboro Jember milik PTPN XI, setelah sebelumnya "soft launching" di PG Tjoekir Jombang milik PTPN X.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indoensia (APTRI) Pusat, Arum Sabil menyambut baik realisasi Kartu Tani ini. "Kartu Tani ini adalah pengakuan bagi petani, sekaligus sebagai langkah bagaimana mensukseskan swasembada gula yang berdaya saing," tuturnya.

Bagi perbankan juga tidak ragu lagi untuk menyalurkan kredit kepada petani karena petani sudah terdata dengan baik.

"Pada akhirnya, kesejahteraan petani dan swasembada komoditas pertanian khususnya gula, yang dicita-citakan pemerintah bisa terwujud," katanya.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016