New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia berakhir turun pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Amerika Serikat melaporkan peningkatan 7,7 persen dalam persediaan minyak mentahnya.

Persediaan minyak mentah AS (tidak termasuk Cadangan Bahan Bakar Minyak Strategis) naik 5,3 juta barel pekan lalu menjadi 490,3 juta barel, atau naik 7,7 persen secara tahun-ke-tahun, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu, lapor Xinhua.

Sementara itu, laporan media pada Rabu mengatakan bahwa Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan kesediaan negaranya untuk mendukung kesepakatan pembekuan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Laporan juga mengisyaratkan tentang kemungkinan pertemuan antara Rusia dan Arab Saudi.

Analis mengatakan harga minyak telah menjadi mudah berubah karena para investor mempertimbangkan harapan untuk kesepakatan pembekuan produksi terhadap melonjaknya persediaan minyak AS. Volatilitas harga tersebut akan meningkat ketika mendekati jadwal pertemuan OPEC.

OPEC mencapai kesepakatan awal pada 28 September guna mengekang produksi minyak untuk pertama kalinya setelah krisis keuangan global pada 2008, dalam upaya mengurangi banjir minyak mentah yang telah menekan harga minyak selama lebih dari dua tahun.

Namun demikian, tingkat produksi untuk masing-masing negara anggota akan diputuskan pada pertemuan yang akan dilaksanakan pada 30 November di Wina, Austria.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 0,24 dolar AS menjadi menetap di 45,57 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari berkurang 0,32 dolar AS menjadi ditutup pada 46,63 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016