New Delhi (ANTARA News) - Kecelakaan kereta api ekspres di India pada Minggu pagi menewaskan 100 orang lebih menurut polisi, sementara petugas penyelamat masih mencari penyintas di dalam kereta yang hancur.

Para penumpang yang mengingat mereka terbangun karena suara benturan keras, dan menceritakan upaya mereka mencari orang-orang yang mereka sayangi di dalam kereta yang membawa sedikitnya satu rombongan pesta pernikahan.

"Kami bangun karena gedebukan keras pagi ini. Suasananya gelap gulita dan suaranya menulikan," kata seorang penumpang kepada para reporter saat dia menunggu bersama keluarganya di lokasi kejadian.

"Saya beruntung masih hidup dan selamat. Itu pengalaman mendekati maut bagi kami," katanya kepada kantor berita AFP.

Banyak yang sedang tidur ketika rangkaian rangkaian kereta Indore-Patna Express yang meliputi 14 gerbong itu keluar dari jalur di Pukhrayan, 65 kilometer selatan Kota Kanpur, Negara Bagian Uttar Pradesh.

Itu menjadi bencana bencana terburuk sejak 2010, ketika kecelakaan kereta penumpang terjadi di Negara Bagian Benggali Barat dan menewaskan 146 orang dan menyebabkan 200 orang lebih terluka.

"Korban tewas sudah melampaui 100 orang sekarang," kata Daljit Singh Chawdhary dari direktorat jenderal kepolisian.

Sebanyak 150 orang lainnya terluka dan segera dibawa ke rumah sakit, yang sudah diminta siapa setelah bencana Minggu pagi.

Gambar-gambar di televisi menunjukkan petugas penyelamatan menggunakan pemotong logam dan perlengkapan lain untuk memotong gerbong penuh tebaran koper dan bagasi lain.

Operasi penyelamatan dilakukan sejak dini hari dan korban tewas bisa bertambah menurut pejabat perkeretaapian menurut warta Times of India.

Kementerian menyatakan bahwa para penumpang kereta itu dipindahkan ke stasiun Malasa, menambahkan bahwa penumpang yang terluka di bawa ke rumah sakit di Kanpur Dehat.

Tim penanganan bencana nasional (National Disaster Response Force/NDRF) sudah ada di lokasi kejadian dan bekerja bersama polisi mengevakuasi dan membantu korban kecelakaan.

Perdana Menteri India Narendra Modi berduka karena kecelakaan itu dan mengumumkan penyediaan bantuan dua lakh rupee (sekitar Rp39,2 juta) untuk masing-masing kerabat korban dan 50.000 rupee (sekitar Rp9,8 juta) bagi korban yang terluka serius akibat kecelakaan.

Menteri Perkeretaapian Suresh Prabhu juga mengumumkan pemberian santunan 3,5 lakh rupee (Rp68,6 juta) kepada keluarga korban tewas dan 50.000 rupee bagi korban yang luka kritis dalam kecelakaan kereta Patna-Indore Express.

Menteri Utama Uttar Pradesh Akhilesh Yadav mengumumkan pemberian santunan masing-masing lima lakh rupee (sekitar Rp98 juta) kepada keluarga korban meninggal dan 50.000 rupee bagi korban yang luka berat menurut laporan Times of India.

Dia juga menginstruksikan Direktur Jenderal Kepolisian secara personal memantau operasi pemberian bantuan.
 

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016