Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa sentimen dari dalam negeri mengenai aksi demonstrasi dan penarikan dana secara besar-besaran (rush money) tidak terlalu mempengaruhi industri pasar modal.

"Kondisi yang ada, saya melihat itu sesuatu hal yang biasa saja. Kita tidak melihat sesuatu yang extraordinary (luar biasa, red), pasar merespons normal saja dengan perubahan sentimen baik dari dalam dan di luar sana," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mulliaman D Hadad di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, fundamental ekonomi Indonesia yang positif menjadi salah satu faktor positif yang akan menjaga kinerja industri pasar modal untuk membukukan hasil positif.

"Saya kira kalau fundamental ekonomi kita baik, pasar akan mengikutinya. Saya juga melihat industri keuangan domestik masih terjaga, artinya mudah-mudahan tidak sampai mengganggu kinerja ekonomi kita sehingga pasar juga tidak terganggu," katanya.

Mulliaman D Hadad juga mengatakan bahwa jumlah investor domestik diharapkan dapat terus meningkat sehingga turut menjaga stabilitas industri pasar modal di tengah ketidakpastian sentimen eksternal.

"Dengan investor domestik meningkat maka dapat menjadi buffer sehingga tidak tergantung oleh perilaku asing dan turut membantu menjaga stabilitas industri," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa meningkatnya jumlah investor domestik juga akan mendorong mobilisasi dana jangka panjang di dalam negeri menjadi lebih besar sehingga turut menunjang pembangunan nasional.

"Investor lokal yang bertambah bagus bagi Indonesia. Artinya, mobilisasi dana domestik menjadi lebih besar, kemudian bisa menjadi penyeimbang investor asing, bahkan menjadi leading," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016