Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X mengingatkan pentingnya perawatan dan peremajaan pohon berusia tua untuk mengantisipasi pohon tumbang saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang.

"Tidak sekadar (pohon) yang tinggi dipangkas, tetapi yang tua juga diremajakan," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.

Sebelumnya, Pada Senin (21/11) petang, terjadi hujan lebat dan angin kencang di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. BPBD DIY mencatat ada 46 kejadian pohon tumbang, reklame roboh dan kerusakan fasilitas pribadi atau umum di Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi, Sultan berharap instansi terkait dapat melakukan peremajaan pohon dengan melakukan penebangan pohon apabila diketahui telah berusia tua dan keropos serta mengganti dengan tanaman yang baru. "Jadi tidak sekadar memotong rantingnya saja," kata dia.

Sultan juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena setiap memasuki masa peralihan musim dari hujan ke musim panas memang kerap muncul angin puting beliung karena DIY dikelilingi Gunung Merapi Gunung Sewu, serta Pegunungan Menoreh.

"Puting beliung di sini memutar, tidak sekadar merobohkan pohon tetapi pasti mengangkat sampai ke akar-akarnya, jadi hati-hati," kata dia.

Sementara itu, mengenai kesiapan bantuan dana tanggap bencana alam, Sultan mengatakan, telah tersedia di masing-masing pemerintah kabupaten/kota.

"Anggaran untuk bencana ada semua. Kalau mereka (kabupaten/kota) tidak mampu baru kami bantu," kata dia.

Terkait bencana angin kencang yang mengakibatkan puluhan pohon tumbang pada Senin (21/11) , Sultan mengapresiasi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat yang dinilai mampu merespon dengan cepat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno menyatakan pihaknya akan memantau secara "real time" terhadap lokasi-lokasi yang terkena bencana untuk mengetahui perkembangan atau kondisi di lapangan sedini mungkin sebagai bagian dari mitigasi.

"Kami memiliki kebijakan untuk memutakhirkan informasi pada lokasi-lokasi bencana secara real time untuk mengetahui perkembangan kondisi di lapangan," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016