Guatemala City (ANTARA News) - Vaksin pertama untuk demam berdarah dengue (DBD), penyakit yang disebabkan oleh virus dari nyamuk dan dapat menyebabkan kematian, akan mulai dijual di Guatemala dalam kurun waktu beberapa pekan ke depan, menurut keterangan produsen obat Prancis Sanofi Pasteur, Selasa (22/11).

Para petinggi perusahaan mempublikasikan vaksin Dengvaxia dalam konferensi pers di ibu kota Guatemala dan mengatakan vaksin tersebut diperuntukkan bagi warga berusia sembilan hingga 45 tahun di kawasan endemik DBD.

Vaksin tiga dosis tersebut, yang dikembangkan selama 20 tahun, mulai tersedia secara komersial pada akhir tahun lalu setelah dinyatakan efektif mencegah empat jenis DBD.

Sejauh ini, Dengvaxia sudah memperoleh izin untuk dijual di Filipina, Brasil, Meksiko dan El Salvador.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus DBD melonjak tajam sejak pertengahan 1990-an dan mencapai 3,2 juta kasus tahun lalu. Pada 2013, terdapat 9.000 korban jiwa, sebagian besar di negara-negara miskin.

Berdasarkan data kasus yang tercatat dan penyebaran penyakit tersebut, WHO mengestimasi jumlah orang yang terinfeksi mencapai 100 juta, dengan seperempat di antaranya membutuhkan perawatan.

Asia, merupakan wilayah yang paling banyak dengan kasus DBD, diikuti Amerika Latin dan Afrika.

Guatemala telah mencatat 114.000 kasus demam berdarah sejak 2005, dan 132 kematian menurut WHO, seperti dilaporkan AFP. (ab/)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016