Surabaya (ANTARA News) - Perupa Poerono Sambowo (Cak Poeng) menggelar pameran tunggal dengan menampilkan sedikitnya 28 karyanya baik sketsa maupun drawing, dengan media tinta dan pensil di atas kertas, di Galeri Dewan Kesenian Surabaya, 22 - 27 November.

"Ini pameran tunggal pertama saya dalam sejarah perjalanan saya sebagai perupa ketika menginjak usia 75 tahun," kata Poerono Sambowo, di lokasi pameran, Rabu.

Ia mengaku butuh waktu selama 49 tahun untuk menguatkan mental menggelar pameran tunggal sejak lulus dari Aksera.

Mayoritas karya yang dipamerkan dibuatnya selama tahun 2016. Dari karyanya hanya ada empat karya yang dibuatnya di luar tahun 2016, yaitu karya drawing berjudul Sahabat 1 (2013), konfrontasi (2012), serta karya sketsa berjudul Oom Boen (2014), dan Dia (2014).

Satu karyanya berjudul sepatu banyak menarik perhatian pengunjung pameran. "Banyak yang bilang sketsanya liar sekali dan keliaran sketsanya tidak terkungkung oleh objeknya," ucapnya.

Ia mengaku memiliki kenangan mendalam dengan sepatu yang menjadi objek lukisan sketsanya ini, sebab sepatu yang dilukis sepatunya sendiri hasil pemberian menantunya.

"Sudah ganti sol sebanyak tiga kali dan ternyata masih saja enak dipakai. Ini sepatunya masih saya pakai," tuturnya.

Lukisan objek drawing dan sketsa lainnya menggambarkan kebiasaan orang-orang kampung di sekitar tempat tinggal rumah kontrakannya di kawasan Tegalsari.

Seperti adu burung dara dan orang-orang yang menghabiskan waktu berlama-lama di warung. "Ya objeknya dari masyarakat di sekitar kehidupan saya di Surabaya," ucapnya.

Lahir di Balikpapan, 27 Februari 1941, Cak Poeng, begitu sapaan akrabnya, mengawali melukis sejak usia SD.

"Waktu SD, saya sudah sering menggambar karakter komik," ucapnya.

Alumnus SMAN 3 Surabaya ini sempat mengenyam bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Unair di awal tahun 1960-an.

Di memutuskan drop out di tahun 1966, untuk memilih masuk Akademi Seni Rupa Surabaya demi mengembangkan bakat melukisnya.

"Sebab (Fakultas) Ekonomi Unair gak akan memberi pekerjaan yang layak bagi saya," begitu Cak Poeng beralasan. Memang, sejak itu Cak Poeng tidak pernah melakoni pekerjaan lain selain melukis dan berseni rupa.

Ia turut andil sebagai salah satu seniman dalam pembuatan Monumen Gubernur Suryo di tahun 1997 dan terlibat dalam Tim Perencana dan Perancang Proyek Pembangunan dan Pembenahan Areal Tugu Pahlawan Surabaya bersama ITS di tahun 1991 - 1993.

Pewarta: Slamet A Sudarmojo/Hanif Nashrullah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016