Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir jatuh pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena data ekonomi AS yang kuat memberikan tekanan terhadap logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 21,9 dolar AS, atau 1,81 persen, menjadi menetap di 1.189,30 dolar AS per ounce.

Investor diusir keluar dari logam mulia sebagai "safe haven" karena laporan yang dirilis pada Rabu oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan pesanan barang-barang tahan lama meningkat 4,8 persen selama Oktober, jauh lebih tinggi dari yang diharapkan.

Analis mencatat kenaikan 12 persen dalam pesanan alat transportasi dan kenaikan 14,5 persen pada barang modal inti, yang keduanya juga lebih baik dari perkiraan. Laporan ini memberikan tekanan pada emas karena para analis yakin hal ini meningkatkan kepercayaan investor untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve pada Desember.

Laporan lain yang dirilis Rabu oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan Indeks Pembelian Manajer (PMI) untuk sektor manufaktur meningkat ke level 53,9, angka yang berada dalam harapan. Analis mencatat bahwa angka ini menunjukkan perbaikan yang kuat dan angka tertinggi sejak Oktober 2015.

Emas tidak begitu dipengaruhi oleh laporan klaim pengangguran mingguan dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Rabu, bukannya Kamis karena hari libur Thanksgiving. Laporan tersebut menunjukkan klaim pengangguran awal meningkat 18.000 menjadi 251.000, angka yang berada dalam ekspektasi.

Namun, analis mencatat bahwa minggu ini menandai 90 minggu klaim awal di bawah tingkat 300.000, yang mereka percaya adalah jangka terpanjang di bawah tingkat itu sejak 1970.

Ketiga laporan tersebut telah membuat investor fokus terhadap pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember. Investor percaya Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 menjadi setidaknya 0,75 adalah 94 persen pada pertemuan Desember dan persentase yang sama untuk pertemuan Februari.

Perak untuk pengiriman Desember turun 24,1 sen, atau 1,45 persen, menjadi ditutup pada 16,391 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 11,9 dolar AS, atau 1,26 persen, menjadi ditutup pada 931,10 dolar AS per ounce.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016