Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan kesenjangan sosial yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia salah satunya akibat demokrasi perselingkuhan.

"Kita lihat setelah 19 tahun demokrasi, demokrasi tujuannya adalah kesejahteraan. Karena itu demokrasi harus seiring dengan demokrasi ekonomi. Tetapi saya mengamati yang terjadi adalah demokrasi perselingkuhan. Inilah yang menyebabkan terjadinya kesenjangan," katanya melalui keterangan tertulis MPR, Kamis.

Zulkifli menilai, kondisi seperti itu diperparah oleh tersumbatnya saluran masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.

"Partai Islam sudah mulai kehilangan kepercayaan. Parpol dianggap tidak mewakili aspirasi. Lalu mau kemana? Kegelisahan-kegelisahan itu tidak mendapatkan saluran yang tepat," katanya.

Zulkifli mencontohkannya melalui data-data yang memperlihatkan terjadinya kesenjangan, seperti data tentang keuangan di perbankan.

Ia menjelaskan, sebanyak 120 juta rakyat atau 97,6 persen menyimpan uang di bawah Rp 10 juta, dengan total jumlah tabungan sekitar Rp500 triliun. Sedangkan 0,1 persen rakyat memiliki tabungan rata-rata di atas Rp5 miliar, dengan total jumlah tabungan Rp1.500 triliun.

"Tapi 0,1 persen orang itu menguasai 43,4 persen uang di perbankan. 0,1 persen itu terdiri atas 25 keluarga," ungkapnya. 

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016