Tokyo (ANTARA News) - Ibukota Jepang, Tokyo mendapat salju pertama Kamis, pada bulan November, sebagai kejadian pertama sejak 54 tahun, memperlambat jam sibuk karena warga harus berangkat kerja dengan mengenakan jaket tebal dan sepatu bot, di kota yang lebih akrab dengan gempa bumi ketimbang salju.

Salju bulan November yang terakhir menimpa Tokyo terjadi ketika John F. Kennedy masih menjadi presiden Amerika Serikat dan saat Bob Dylan -- peraih Nobel Kesusasteraan- meluncurkan album pertama beberapa bulan sebelumnya.

Salju yang mulai turun saat fajar berupa hujan es dan salju, namun menjadi hujan salju sepenuhnya beberapa saat kemudian, dipicu oleh udara dingin yang tidak biasa di seputar Tokyo dan sekitarnya dan suhu udara merosot mendekati nol derajat celsius.

Suhu udara rata-rata saat ini adalah 14 derajat dan bisa naik menjadi 20 derajat pada Minggu lalu.

"Saya sangat kaget," kata Masaru Machida, yang baru menyelesaikan giliran dinas malam dan sedang berjalan kaki pulang.

"Ini terlalu dini."

Tokyo yang posisinya sejajar dengan kota Raleigh di North Carolina, AS, biasanya hanya mendapat satu kali hujan salju setiap tahun, yang biasa terjadi pada Januari atau Februari dan jarang sekali mendapat hujan salju untuk waktu yang lama.

Hujan salju sekitar dua cm diperkirakan terjadi di seluruh Tokyo dan sekitarnya, hingga tengah hari, menurut ramalan Badan Meteorologi Jepang. Demikian laporan Reuters.

(Uu.M007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016