Jember (ANTARA News) - Tim SAR gabungan Kabupaten Jember menghentikan sementara pencarian wisatawan hilang di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur karena kondisi sudah mulai gelap di wilayah setempat.

"Kami hentikan sementara pencarian korban karena angin sudah mulai kencang dan sudah sore hari, sehingga pencarian tidak akan maksimal karena kondisi mulai gelap," kata Komandan Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Jember Rudi Holland Prahara di Pantai Payangan Jember, Kamis malam.

Seorang wisatawan bernama Anis Marfuati (23) warga Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember terseret ombak pantai selatan dan dinyatakan hilang di kawasan Pantai Payangan, Rabu (23/11) sekitar pukul 12.00 WIB.

"Pencarian hari ini difokuskan di titik sebelah selatan agak ke timur dari tempat kejadian dengan menggunakan perahu karet sejauh 1 mil dengan cara menyisir dari atas ke bawah," tuturnya.

Selama pencarian korban, lanjut dia, cuaca dan gelombang laut masih cukup kondusif untuk upaya pencarian korban melalui jalur laut, namun pencarian dapat dihentikan sewaktu-waktu ketika cuaca buruk.

"Alhamdulillah pencarian korban pada hari ini tidak terkendala cuaca buruk dan ketinggian ombak sekitar 1,2 meter hingga 1,5 meter, namun upaya yang dilakukan tim SAR gabungan belum membuahkan hasil karena korban belum ditemukan," katanya.

Rudi mengatakan pencarian akan dilanjutkan pada keesokan harinya pada Jumat (25/11) dengan melakukan penyisiran yang agak jauh di tempat-tempat yang diduga korban terbawa ombak pantai selatan Jember.

"Kami akan melakukan pencarian dan penyisiran seoptimal mungkin untuk menemukan korban dan mudah-mudahan korban segera ditemukan," ucap alumnus FISIP Universitas Jember itu.

Sepasang muda-mudi bernama Mohammad Ansori (23) dan Anis Marfuati (21), warga Desa Wirolegi, Kecamatan Sumbersari terseret ombak Pantai Payangan di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu pada Rabu (23/11).

Satu korban bernama M Ansori berhasil diselamatkan dan di bawa ke Puskesmas Sabrang karena terlalu banyak minum air laut, sedangkan pacarnya belum ditemukan hingga saat ini.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016