Saya lebih senang tidak ada yang tertangkap melakukan pungli. Ini menandakan tidak ada pungli di Kalteng. Tapi Kalau ada yang tertangkap, tindak dan berikan sanksi tegas. Jangan ada kompromi."
Palangka Raya (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengaku telah meminta tim sapu bersih pungutan liar (Saber Pungli) Kalteng fokus dan lebih memprioritaskan pembersihan pungli di lingkungan pemerintah provinsi.

Samsat dan KSOP di pelabuhan seluruh Kalteng juga perlu diperhatikan agar benar-benar bebas dari pungutan liar (pungli), kata Sugianto usai Apel Kebhinekaan dan Kesiapan Kontijensi 2016 serta Pengukuhan Tim Saber Pungli Kalteng, Palangka Raya, Jumat.

"Kalau mengenai SKPD mana di lingkungan Pemprov yang rawan pungli, saya yakin wartawan lebih mengerti. Intinya, saya sudah sampaikan ke Ketua Tim Saber Pungli agar lebih memprioritaskan lingkungan Pemprov Kalteng," tegasnya.

Orang nomor satu di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini pun berharap tim Saber Pungli Kalteng yang telah dikukuhkan dapat bekerja secara optimal, termasuk memberikan laporan terkait daerah mana dianggap rawan terjadinya pungli.

Sugianto mengatakan apabila ada aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat dan tertangkap melakukan pungli pasti ditindak tegas. Sebab, pungli sama dengan perbuatan korupsi yang harus diberantas.

"Kita kan ada memecat 12 ASN di lingkungan Pemprov yang terlibat narkoba dan korupsi. Jadi, kalau nanti ada ASN yang terlibat dan tertangkap pungli juga pasti akan diberhentikan," tegasnya.

Mantan Anggota DPR RI periode 2009-2014 berkeyakinan Tim Saber Pungli diketuai Irwasda Polda Kalteng Kombes Pol Hariono akan bekerja profesional dan menindak siapapun yang terlibat pungli, baik skala kecil maupun besar.

Gubernur Kalteng ini mengaku lebih berharap tidak ada satu pihak pun yang tertangkap melakukan perbuatan pungli di provinsi ini. Apabila itu terjadi, maka Kalteng dapat dipastikan bebas pungli.

"Saya lebih senang tidak ada yang tertangkap melakukan pungli. Ini menandakan tidak ada pungli di Kalteng. Tapi Kalau ada yang tertangkap, tindak dan berikan sanksi tegas. Jangan ada kompromi," demikian Sugianto.

Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016