Ada bisnis yang melambat seperti layanan `voice` (suara) dan SMS, namun pendapatan dari layanan data dan internet tumbuh signifikan hingga 30-40 persen dengan kenaikan trafik bisa mencapai 100 persen."
Bandung (ANTARA News) - Operator seluler PT Telkomsel menargetkan pendapatan pada tahun 2017 tumbuh 9-10 persen menjadi sekitar Rp94 triliun, meningkat dari pendapatan tahun 2016 yang diproyeksikan mencapai sekitar Rp86 triliun.

"Tahun depan (2017) kami perkirakan bisnis Telkomsel tumbuh 9-10 persen sejalan dengan pertumbuhan industri telekomunikasi yang diprediksi analis," kata Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, di sela-sela "Media Gathering" Telkomsel, di Bandung, Jabar, Jumat.

Menurut Ririek, Telkomsel ditargetkan membukukan "triple double digit growth" pada "revenue", rasio laba sebelum pajak, depresiasi dan amortitasi (Ebitda), dan laba bersih.

"Pertumbuhan bisnis Telkomsel, juga jauh di atas pertumbuhan ekonomi yang diprediksi dalam APBN sebesar 5,1 persen pada 2017," ujarnya.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan pada 2017 Telkomsel melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan pada tahun sebelumnya.

"Ada bisnis yang melambat seperti layanan voice (suara) dan SMS, namun pendapatan dari layanan data dan internet tumbuh signifikan hingga 30-40 persen dengan kenaikan trafik bisa mencapai 100 persen," tuturnya.

Sesuai dengan tren lonjakan trafik data dan internet yang menjadi dasar pertumbuhan bisnis digital, pada tahun 2017 Telkomsel akan mengembangkan layanan video, musik dan game, serta "e-commerce".

Telkomsel juga terus meningkatkan pengembangan "T-Cash", layanan yang membantu program Pemerintah dalam rangka finansial inklusion melalui layanan transaksi nontunai.

"Kami akan terus menambah mitra perbankan, sehingga layanan keuangan nontunai bagi masyarakat bisa diperluas sampai ke pelosok daerah. Sampai akhir 2016 kami perkirakan jumlah pengguna T-Cash mencapai 1 juta," tambahnya.

Seiring dengan peningkatan layanan dan pengembangan infrastruktur, pada 2017 Telkomsel juga menargetkan pertumbuhan jumlah pelanggan sekitar 10 persen dibanding 2016.

Hingga September 2016 total jumlah pelanggan mencapai 163,7 juta di seluruh Indonesia. Sebanyak 76,4 juta pelanggan di antaranya telah menggunakan perangkat 3G/4G.

Untuk melayani seluruh pelanggan pada 2017, Telkomsel akan menambah sekitar 20.000 unit "base transceiver station" (BTS) dari saat ini sebanyak 124.097 BTS.

Selama tahun 2017 perusahaan akan mengalokasikan dana investasi (capital expenditure/capex) sekitar 15 persen dari proyeksi pendapatan.

"Capex terutama dimanfaatkan untuk pembangunan jaringan berupa BTS 3G/4G sejalan dengan fokus untuk mengembangkan bisnis digital dan layanan lainnya," ujar Ririek.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016